Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami tekanan jual signifikan dari investor asing pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2025. Akibatnya, harga saham BBCA merosot 2,65% ke level Rp 8.250, menandai titik terendah dalam empat bulan terakhir.
BBCA mencatatkan net foreign sell tertinggi, mencapai Rp 1,41 triliun. Investor asing rata-rata menjual saham BBCA pada harga Rp 8.295, dengan total penjualan mencapai Rp 2,56 triliun.
Aksi jual terhadap saham BBCA terjadi di tengah arus modal asing yang deras masuk ke pasar saham Indonesia. Meskipun demikian, net foreign buy secara keseluruhan mencapai Rp 2,38 triliun.
Selain BBCA, PT Alamtri Resources (ADRO) juga mengalami net foreign sell yang signifikan, yakni Rp 578,7 miliar. Harga rata-rata penjualan saham ADRO oleh asing adalah Rp 1.736.
Berikut adalah daftar 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan kemarin:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 1,41 triliun
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp 578,7 miliar
- PT Panin Financial Tbk (PNLF): Rp 94,6 miliar
- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA): Rp 77,3 miliar
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 75,3 miliar
- PT Victoria Investama Tbk (VICO): Rp 47,9 miliar
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK): Rp 41,3 miliar
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI): Rp 36,1 miliar
- PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK): Rp 33,5 miliar
- PT United Tractors Tbk (UNTR): Rp 29,9 miliar
Secara keseluruhan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah setelah sempat berada di zona hijau pada sesi pertama. Pada penutupan perdagangan, IHSG turun 21,15 poin atau 0,27% ke level 7.905,76.
Tercatat 266 saham mengalami kenaikan, 393 saham mengalami penurunan, dan 145 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 45,8 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 57,75 miliar saham dalam 2,36 juta transaksi.
Mayoritas sektor perdagangan mengalami penurunan, dengan sektor energi dan kesehatan mencatatkan penguatan terbesar. Sementara itu, sektor properti dan barang baku mengalami koreksi paling dalam.
Penurunan saham BBCA memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan IHSG, dengan bobot 16,06 indeks poin.