Misteri Planet Merkurius: Benarkah Ada Samudra Berlian Tersembunyi?

Planet Merkurius, si kecil terdekat Matahari, kembali menjadi sorotan. Penelitian mengungkap kemungkinan adanya lapisan berlian raksasa yang terkubur di bawah permukaannya. Temuan ini menjanjikan pemahaman baru tentang evolusi planet dan mineralogi awal tata surya kita.

Bagaimana Berlian Itu Terbentuk?

Ilmuwan meyakini berlian di Merkurius terbentuk melalui dua cara utama. Pertama, tumbukan dahsyat asteroid dan meteorit selama jutaan tahun. Bekas tumbukan ini terlihat jelas di permukaan Merkurius. Di bawah permukaan tersebut terdapat lapisan grafit, bentuk karbon yang lebih lunak. Saat tumbukan terjadi, tekanan dan panas ekstrem mengubah grafit menjadi berlian berukuran mikroskopis.

Selain tumbukan, tekanan internal planet juga berperan penting. Studi gabungan ilmuwan Tiongkok dan Belgia menunjukkan, di perbatasan inti dan mantel Merkurius, tekanan mencapai 5,575 GPa. Tekanan ini cukup untuk mengubah grafit menjadi berlian secara alami. Diperkirakan, lapisan berlian di kedalaman ini bisa mencapai ketebalan 15 hingga 18 kilometer, menjadikannya salah satu lapisan berlian alami paling tebal di tata surya.

Menanti Konfirmasi Misi BepiColombo

Untuk membuktikan keberadaan dan distribusi berlian ini, ilmuwan bergantung pada data dari misi BepiColombo, kolaborasi antara Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Jepang (JAXA). Misi ini diharapkan tiba di orbit Merkurius pada tahun 2025.

BepiColombo dilengkapi instrumen canggih untuk memetakan permukaan dan interior planet dengan resolusi tinggi. Data ini diharapkan menjawab misteri: bagaimana berlian terbentuk di Merkurius, seberapa luas penyebarannya, dan bagaimana kondisi internal planet memengaruhi medan magnetnya yang unik.

Kaya Berlian, Sulit Dijangkau

Walau perkiraan menyebutkan Merkurius menyimpan hingga 16 kuadriliun ton berlian mikroskopis, eksploitasi sumber daya ini sangat kecil kemungkinannya. Kondisi ekstrem planet menjadi tantangan utama: suhu sangat tinggi, radiasi matahari intens, dan jarak yang jauh dari Bumi. Selain itu, ukuran berlian yang kecil dan tersebar luas membuatnya tidak ekonomis untuk ditambang dengan teknologi saat ini.

Namun, penemuan ini tetap menjadi terobosan penting dalam ilmu planet, membuka wawasan baru tentang sejarah geologi planet berbatu lainnya, termasuk Bumi.

Scroll to Top