Kejutan! Antonio Conte Jagokan AC Milan dalam Perburuan Scudetto Ketat

Di tengah badai kritik yang menerpa AC Milan usai kekalahan dari Cremonese, angin segar justru berhembus dari arah yang tak terduga. Pelatih kawakan, Antonio Conte, secara mengejutkan menyatakan bahwa AC Milan akan menjadi bagian penting dalam persaingan memperebutkan Scudetto musim ini. Sebuah pernyataan yang berani, mengingat banyak pihak meragukan kemampuan Rossoneri.

Alih-alih hanya membidik posisi empat besar seperti yang diharapkan banyak pendukung, Conte melihat potensi besar yang tersembunyi dalam skuad Milan saat ini.

Era Kebangkitan Tiga Raksasa Serie A

Dalam wawancaranya, Conte memprediksi musim depan akan menjadi salah satu musim Serie A yang paling kompetitif. Ia menyoroti kebangkitan tim-tim tradisional, dengan memasukkan Milan sebagai salah satu kandidat utama peraih gelar.

"Musim depan akan sangat seimbang. Saya melihat tiga kekuatan besar bangkit kembali. Bagi Inter, ini bukan sekadar bangkit… Dua tim besar lainnya [Milan dan Juventus] pasti akan kembali, dengan skuad yang kuat dan siap memberikan yang terbaik," ujarnya.

Lebih dari Sekadar Rivalitas Pelatih

Conte juga menegaskan bahwa persaingan menuju tangga juara bukanlah sekadar duel personal antara dirinya dan pelatih Milan, Massimiliano Allegri. Menurutnya, seluruh tim di liga akan terlibat dalam pertempuran sengit.

"Kembalinya Allegri bukanlah tantangan pribadi bagi saya; ada dua puluh tim yang bersaing, semuanya melawan semua. Saya yakin ini akan menjadi liga yang sangat menarik dan seimbang."

Optimisme di Tengah Keraguan

Walaupun prediksi dari pelatih sekelas Conte patut dipertimbangkan, banyak yang mungkin sangsi, terutama setelah melihat performa kurang meyakinkan Milan belakangan ini. Namun, jendela transfer yang masih terbuka lebar hingga akhir pekan ini bisa menjadi titik balik, dengan hadirnya pemain-pemain baru yang berpotensi mengubah peta persaingan secara drastis.

Prediksi Conte ini mengingatkan kita akan esensi sebuah kompetisi panjang: "Bukan bagaimana awal balapan, tetapi bagaimana ia berakhir." Kekalahan di awal musim tidak serta merta menentukan akhir perjalanan sebuah tim dalam maraton 38 pertandingan. Waktu yang akan membuktikan apakah pandangan sang rival benar adanya.

Scroll to Top