Campak, penyakit yang sangat menular, ternyata memiliki tingkat penularan yang jauh lebih tinggi dibandingkan COVID-19. Pakar kesehatan anak menegaskan betapa krusialnya imunisasi campak bagi anak-anak.
Ketua IDAI mengungkapkan bahwa campak bisa empat hingga lima kali lebih cepat menular dibandingkan COVID-19. Artinya, cakupan imunisasi harus sangat tinggi untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
Data menunjukkan bahwa risiko penularan campak mencapai 12-18 orang dari satu kasus, sementara COVID-19 berkisar antara 8-10 orang. Fakta ini menggarisbawahi betapa pentingnya tindakan preventif melalui imunisasi.
Imunisasi adalah langkah penting untuk mencegah penyakit menular. Kejadian Luar Biasa (KLB) campak seperti yang terjadi di Sumenep, Jawa Timur, seharusnya menjadi pengingat.
Untuk mencapai kekebalan komunitas pada penyakit campak, cakupan imunisasi harus di atas 95 persen. KLB bisa terjadi ketika kekebalan komunitas turun hingga 60 persen. Penurunan cakupan imunisasi menjadi pemicu utama KLB.
Edukasi dan motivasi masyarakat untuk memberikan vaksinasi campak dan rubella (MR) kepada anak-anak adalah kunci mengatasi penularan campak. Imunisasi merupakan hak dasar anak untuk hidup sehat dan terlindungi dari penyakit berbahaya.
Selain melindungi dari penyakit menular, imunisasi rutin juga berperan penting dalam mencegah stunting. Infeksi kronik berulang merupakan salah satu penyebab stunting yang menghambat pertumbuhan anak.