Aktor serba bisa Jaja Miharja, yang telah malang melintang di dunia hiburan sejak era 1960-an, menerima penghargaan tertinggi Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusinya yang besar dalam bidang seni dan budaya Indonesia.
Nama Jaja Miharja tercantum dalam daftar penerima penghargaan yang dirilis oleh Sekretariat Negara, bersama dengan tokoh-tokoh seni lainnya seperti Slamet Rahardjo, Waldjinah, I Nyoman Nuarta, dan beberapa tokoh almarhum seperti Idris Sardi, Mochtar Lubis, Sukmono Hadi, dan Gombloh.
Pria yang dikenal lewat jargon "Apaan Tuh?" ini mengungkapkan rasa bahagianya atas pengakuan negara terhadap perjalanan kariernya. Ia mengenang masa-masa awal perjuangannya di dunia hiburan, di mana tak sedikit orang meragukan kemampuannya.
"Dulu banyak yang bilang suara saya fals, tapi saya terus maju dan akhirnya bisa rekaman," ujarnya.
Jaja Miharja juga berbagi cerita unik tentang pengalamannya saat tampil di berbagai daerah. Ia pernah menerima bayaran berupa satu truk telur asin saat tampil di Brebes, Jawa Tengah. Baginya, hal tersebut merupakan kenangan manis yang membuktikan bahwa apresiasi tidak selalu berbentuk uang.
"Dulu bayaran gak selalu pakai kuitansi. Kadang dikasihnya barang, seperti telur asin. Tapi kita tetap bangga, karena itu hasil kerja keras yang halal," jelasnya.
Baginya, yang terpenting adalah dapat menghibur penonton dan memberikan yang terbaik dalam setiap penampilannya. Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma ini menjadi bukti nyata atas pengabdiannya yang tak kenal lelah bagi dunia seni dan budaya Indonesia.