Kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, masih menyisakan teka-teki. Arya ditemukan meninggal dunia pada 8 Juli 2025 di kamar kosnya dengan kondisi yang tidak wajar, wajah dan kepala terlilit plastik serta lakban. Meskipun polisi menyimpulkan kematiannya sebagai bunuh diri, keluarga merasa ada keraguan dan kejanggalan.
Setelah 40 hari berlalu, istri Arya melalui kuasa hukumnya, Dwi Librianto, akhirnya mengungkapkan fakta baru yang belum pernah diungkapkan oleh pihak kepolisian. Fakta tersebut terkait dengan telepon genggam (HP) Arya yang hingga kini belum ditemukan.
Menurut kuasa hukum, pesan WhatsApp (WA) terakhir yang dikirim Arya kepada istrinya pada 7 Juli 2025 pukul 21.17 WIB hanya menunjukkan tanda centang satu. Hal ini mengindikasikan bahwa pesan tersebut terkirim dari pengirim, tetapi belum diterima oleh penerima. Artinya, kemungkinan HP Arya sedang tidak aktif atau tidak ada sinyal.
Istri Arya terus berusaha menghubungi suaminya hingga tengah malam dan meminta bantuan penjaga kos. Penjaga kos yang melihat kamar Arya gelap, berjanji akan membuka kamar tersebut keesokan paginya. Pada Selasa pagi pukul 07.39 WIB, penjaga kos menemukan Arya sudah tidak bernyawa. Saat itu, pesan WA dari istri Arya masih menunjukkan tanda centang satu.
Keanehan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, tiba-tiba pesan WA yang dikirimkan istri Arya berubah menjadi centang dua, yang berarti pesan tersebut sudah terkirim dan diterima. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, mengingat HP Arya tidak ditemukan.
Selain itu, kuasa hukum juga mengungkapkan bahwa pada hari Senin tersebut, keluarga Arya sangat bahagia karena akan segera pindah ke Finlandia pada akhir Juli 2025. Tiket dan visa Finlandia sudah siap pada siang harinya. Komunikasi antara Arya dan istrinya bahkan sudah menggunakan Bahasa Finlandia sebagai persiapan untuk kepindahan tersebut.
Kondisi ini membuat istri Arya semakin khawatir. Setelah seharian berkomunikasi secara intens, tiba-tiba suaminya tidak bisa dihubungi. Pihak keluarga berharap polisi dapat terus melanjutkan penyelidikan agar kematian diplomat muda ini dapat terungkap secara menyeluruh.
