Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Elnusa Tbk (ELSA) menghasilkan perubahan signifikan pada jajaran komisaris perusahaan. Perubahan ini menghadirkan beberapa nama baru yang cukup menarik perhatian, termasuk tokoh-tokoh dari dunia politik.
Salah satu nama yang mencuat adalah Vitri Chayaningsih Mallarangeng, seorang politisi dari Partai Demokrat yang dikenal sebagai Ketua Umum Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI). Sebelum terjun ke dunia politik, Vitri memiliki pengalaman di bidang konsultasi keuangan dan pengembangan usaha kecil dan menengah, termasuk pernah bekerja untuk Petronas Petroleum Indonesia dan menjadi konsultan CSR untuk PT Tempo Scan.
Selain Vitri, Abdul Hakim, pendiri lembaga survei Skala Survei Indonesia (SSI), juga ditunjuk sebagai komisaris independen. Abdul Hakim memiliki latar belakang yang kuat di bidang riset dan ilmu politik, serta pernah menjadi wartawan dan redaktur pelaksana sebelum fokus pada penelitian opini publik.
Perubahan susunan komisaris Elnusa juga melibatkan Faranzi Fidinansyah, seorang politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang juga mengisi posisi komisaris independen. Sementara itu, posisi Komisaris Utama dipercayakan kepada Purwanto Arianto, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri PAN RB.
Penunjukan figur-figur dari berbagai latar belakang politik ini mengindikasikan dinamika baru dalam pengelolaan dan pengawasan perusahaan energi ini. Hal ini menimbulkan spekulasi mengenai arah strategis Elnusa ke depan, mengingat keterlibatan tokoh-tokoh dengan pengaruh dan jaringan politik yang luas.