Jakarta mengalami kemacetan lalu lintas yang semakin memprihatinkan di sepanjang Jalan TB Simatupang. Dampak dari proyek perbaikan jalan memperparah kondisi ini, menyebabkan antrean kendaraan yang mengular dan memperlambat mobilitas warga.
Penyebab utama kemacetan ini adalah penyempitan ruas jalan akibat proyek perbaikan saluran air dan trotoar. Material konstruksi seperti beton gorong-gorong juga menambah gangguan di tepi jalan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan antara lain penutupan pintu keluar tol Cipete, rencana pembangunan underpass dan simpang susun, serta wacana penerapan kebijakan ganjil genap.
Selain itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga berinvestasi dalam pengembangan Intelligent Traffic Control System (ITCS). Dengan anggaran sebesar Rp120 miliar, sistem ini akan diterapkan di 321 persimpangan di seluruh Jakarta. Tujuan dari ITCS adalah untuk mengatasi kemacetan dengan mengatur lalu lintas secara dinamis dan adaptif, menggantikan pengaturan simpang yang statis.
Kondisi kemacetan ini memaksa pejalan kaki untuk berbagi jalan dengan kendaraan bermotor, meningkatkan risiko kecelakaan dan ketidaknyamanan.
Kemacetan di TB Simatupang semakin parah saat jam-jam sibuk, khususnya saat jam pulang kerja. Hal ini menambah beban bagi pengguna jalan yang harus berjuang melewati lalu lintas yang padat setiap hari.