Balita di Pamekasan Meninggal Dunia, Diduga Terinfeksi Campak

Pamekasan, Jawa Timur digegerkan dengan meninggalnya seorang balita berusia empat tahun yang diduga terinfeksi penyakit campak. Peristiwa tragis ini terjadi pada hari Rabu.

Meskipun hasil uji laboratorium belum keluar, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menduga kuat balita tersebut terpapar campak. Dugaan ini didasarkan pada serangkaian gejala yang dialami pasien.

Menurut keterangan dari Dinkes, balita tersebut menunjukkan gejala demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah yang menyerupai gejala flu. Lebih lanjut, ditemukan bercak Koplik, yaitu bintik putih kecil di dalam mulut, yang menjadi salah satu indikasi kuat campak. Ruam merah khas campak juga belum sempat menyebar ke seluruh tubuh sebelum balita tersebut menghembuskan nafas terakhir.

Dinkes Pamekasan saat ini tengah melakukan uji laboratorium untuk mengkonfirmasi diagnosis campak pada balita tersebut.

Tercatat, hingga saat ini, sebanyak 123 anak di Pamekasan telah dinyatakan positif campak dari total 261 anak yang terduga. Dinkes Pamekasan menyoroti rendahnya tingkat imunisasi sebagai faktor utama penyebab tingginya kasus campak di wilayah tersebut.

Sebagai upaya pencegahan, Dinkes Pamekasan telah menjalankan program imunisasi sejak 20 Agustus 2025 dengan target sebanyak 5.016 anak.

Kasus campak di Pamekasan tahun ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, hanya tercatat 25 anak yang positif menderita campak.

Scroll to Top