Dewan Keamanan PBB Kecam Kelaparan di Gaza, AS Sendirian Menolak

Empat belas anggota Dewan Keamanan PBB bersatu suara mengecam situasi kelaparan di Gaza sebagai "krisis buatan manusia." Mereka menegaskan bahwa penggunaan kelaparan sebagai senjata perang merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. Ironisnya, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara yang menolak menandatangani resolusi tersebut.

Dalam pernyataan bersama, ke-14 anggota menyerukan langkah-langkah mendesak: gencatan senjata permanen dan tanpa syarat, pembebasan segera seluruh sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok lainnya, peningkatan drastis bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza, serta pencabutan segera dan tanpa syarat semua pembatasan Israel terhadap pengiriman bantuan. "Kelaparan di Gaza harus dihentikan sekarang," tegas pernyataan tersebut. "Waktu sangat krusial. Keadaan darurat kemanusiaan ini harus segera ditangani, dan Israel wajib mengambil tindakan segera."

Wakil Duta Besar Slovenia untuk PBB, Ondina Blokar Drobic, menyampaikan tiga tuntutan utama yang didukung oleh 14 negara anggota Dewan Keamanan:

  1. Gencatan senjata segera, permanen, dan tanpa syarat.
  2. Pembebasan segera, bermartabat, dan tanpa syarat semua sandera.
  3. Peningkatan signifikan bantuan kemanusiaan di seluruh Gaza.

Selain itu, Israel didesak untuk segera dan tanpa syarat mencabut seluruh pembatasan pengiriman bantuan, termasuk membuka semua jalur darat dan memungkinkan PBB serta mitra kemanusiaan beroperasi dengan aman dan dalam skala besar. Prinsip-prinsip kemanusiaan seperti kemanusiaan, netralitas, ketidakberpihakan, dan independensi harus menjadi inti dari aksi kemanusiaan.

Dewan Keamanan juga mendesak Israel untuk membatalkan keputusannya memperluas operasi militernya ke Kota Gaza, yang dinilai akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan dan membahayakan nyawa warga sipil, termasuk sandera.

Sebuah lembaga pemantau kelaparan global melaporkan bahwa Kota Gaza dan sekitarnya secara resmi menderita kelaparan, dan diperkirakan akan meluas. Sistem Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) memperkirakan bahwa lebih dari setengah juta warga Palestina di Gaza mengalami kelaparan, dan angka ini dapat meningkat menjadi lebih dari 640 ribu pada akhir September.

Pernyataan bersama 14 anggota Dewan Keamanan PBB mendukung laporan IPC dan menegaskan bahwa kelaparan di Gaza adalah akibat dari tindakan manusia. Mereka menekankan bahwa penggunaan kelaparan sebagai senjata perang adalah ilegal.

Namun, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, penjabat Duta Besar AS untuk PBB, Dorothy Shea, meragukan kredibilitas dan integritas laporan IPC, dan menyatakan bahwa laporan tersebut "tidak lolos uji". Meskipun demikian, ia mengakui adanya masalah kelaparan dan kebutuhan kemanusiaan yang signifikan di Gaza, yang menjadi prioritas bagi Amerika Serikat.

Scroll to Top