Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Morbili. Penyebaran virus ini sangat cepat, terutama melalui percikan air liur saat batuk, bersin, atau berbicara. Sentuhan pada benda yang terkontaminasi virus, kemudian menyentuh wajah, juga dapat menjadi jalur penularan. Berikut adalah faktor-faktor utama yang memicu campak:
Tidak Vaksinasi Campak (MMR): Vaksin MMR sangat efektif mencegah campak. Anak-anak yang belum divaksin memiliki risiko tinggi terinfeksi.
Usia Bayi: Bayi di bawah 9 bulan belum bisa divaksinasi campak, sehingga rentan terhadap penyakit ini.
Kontak Erat dengan Penderita: Tinggal serumah atau merawat penderita campak meningkatkan risiko penularan karena paparan virus yang tinggi.
Sistem Kekebalan Tubuh Lemah: Orang dengan HIV/AIDS, kanker, atau yang menjalani terapi imunosupresif lebih rentan terhadap campak.
Kekurangan Nutrisi (Vitamin A): Malnutrisi, terutama kekurangan vitamin A, melemahkan sistem imun dan memperburuk gejala campak.
Lingkungan Padat dan Tidak Sehat: Sanitasi buruk di lingkungan padat penduduk mempermudah penyebaran virus campak.
Perjalanan ke Daerah Endemis: Bepergian ke negara dengan tingkat vaksinasi rendah atau wabah campak meningkatkan risiko terinfeksi.
Riwayat Keluarga Tanpa Vaksinasi: Keluarga tanpa riwayat vaksinasi campak memiliki risiko penularan yang tinggi.
Kurangnya Kebersihan Diri: Jarang mencuci tangan meningkatkan kemungkinan penularan virus Morbili.
Stres dan Kondisi Fisik Lemah: Stres, kelelahan, atau kurang tidur dapat menurunkan sistem imun dan meningkatkan kerentanan terhadap campak.
Imunisasi adalah cara paling efektif mencegah campak. Pastikan Anda dan keluarga mendapatkan imunisasi campak sesuai jadwal. Jika muncul gejala seperti demam tinggi, batuk, mata merah, atau ruam, segera periksakan diri ke dokter.