Bagi investor jangka panjang, saham dengan harga terdiskon (undervalued) yang rutin membagikan dividen ibarat harta karun tersembunyi. Keuntungan dari dividen memungkinkan investor menerima pendapatan pasif tanpa perlu menjual kepemilikan saham. Apalagi, jika fundamental perusahaan kuat namun harga saham masih rendah, potensi kenaikan harga di masa mendatang semakin besar.
Perusahaan yang rutin membagikan dividen umumnya memiliki arus kas yang sehat dan manajemen yang berorientasi pada kepentingan investor. Jika dividen yang diterima diinvestasikan kembali ke saham yang sama (dividend reinvestment), potensi pertumbuhan kekayaan investor bisa berlipat ganda.
Mengapa sebuah saham bisa undervalued sekaligus rutin membagikan dividen? Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, baik dari sisi fundamental perusahaan maupun sentimen pasar.
Beberapa saham mungkin berasal dari sektor yang stabil namun kurang menarik dibandingkan sektor teknologi atau perbankan besar. Akibatnya, permintaan terhadap saham tersebut lebih rendah, sehingga harga relatif terjangkau.
Reaksi pasar terhadap isu politik, regulasi, atau berita jangka pendek juga bisa menekan harga saham, meskipun fundamental perusahaan tetap solid.
Selain itu, pasar seringkali lebih fokus pada potensi pertumbuhan (growth story). Jika pertumbuhan perusahaan dinilai terbatas, valuasi saham bisa tetap rendah, meskipun kondisi keuangan perusahaan sehat.
Saham undervalued yang rajin membagikan dividen seringkali menjadi pilihan menarik bagi investor, terutama di tengah fluktuasi pasar. Strategi value investing ini, yaitu mencari saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, telah terbukti efektif dari waktu ke waktu di berbagai kondisi pasar.
