Kasus Luar Biasa (KLB) campak yang mencuat dengan 46 kasus di 14 provinsi sepanjang tahun 2025 menjadi peringatan keras bagi pemerintah. Kondisi ini menuntut tindakan korektif segera untuk melindungi generasi penerus bangsa.
Meningkatnya KLB campak mengindikasikan penurunan signifikan dalam cakupan imunisasi beberapa tahun belakangan. Pandemi Covid-19, kurangnya sosialisasi, serta pemahaman masyarakat yang minim tentang pentingnya imunisasi menjadi faktor pemicunya.
Pemerintah didesak untuk lebih proaktif dalam pencegahan, deteksi dini, dan respons cepat. Salah satu langkah krusial adalah mengintensifkan program imunisasi melalui kampanye nasional yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, hingga institusi pendidikan.
Dengan lebih dari 23 ribu kasus suspek yang terdeteksi hingga Agustus, potensi peningkatan kasus dan komplikasi serius mengintai. Pentingnya peningkatan cakupan imunisasi secara nasional menjadi sangat mendesak. Hal ini mencakup ketersediaan vaksin yang merata hingga daerah terpencil, edukasi publik yang masif, serta penguatan sistem pengawasan kesehatan.
Sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, lembaga pendidikan, dan tokoh masyarakat adalah kunci untuk pencegahan KLB yang efektif dan komprehensif. Dengan upaya bersama, kesehatan anak-anak Indonesia dapat terlindungi dari ancaman campak.