Australia Usir Dubes Iran, Teheran Ancam Pembalasan!

Jakarta – Hubungan diplomatik Australia dan Iran memanas. Canberra mengambil langkah tegas dengan mengusir Duta Besar Iran, memicu ancaman balasan dari Teheran. Tindakan ini diambil menyusul tuduhan keterlibatan Iran dalam dua serangan bernuansa antisemit yang terjadi di Sydney dan Melbourne. Pengusiran ini menjadi yang pertama kali dilakukan Australia terhadap seorang duta besar sejak Perang Dunia II.

Sejak konflik Israel-Gaza berkecamuk pada Oktober 2023, berbagai fasilitas dan properti di Australia, termasuk rumah, sekolah, sinagoge, dan kendaraan, menjadi sasaran aksi vandalisme dan pembakaran bermotif antisemit. Puncaknya terjadi pada Juli lalu, ketika seorang pria didakwa atas dugaan pembakaran sinagoge di Melbourne yang tengah ramai pengunjung.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengungkapkan bahwa badan intelijen Australia telah menyimpulkan bahwa Iran berada di balik setidaknya dua serangan antisemit. Teheran dituduh mengorganisir serangan pembakaran terhadap kafe kosher, Lewis Continental Cafe, di Bondi, Sydney pada Oktober 2024, serta serangan serupa terhadap Sinagoge Adass Israel di Melbourne pada Desember 2024. Untungnya, kedua insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

"Ini adalah tindakan agresi yang luar biasa dan berbahaya yang diotaki oleh negara asing di tanah Australia," tegas Albanese dalam konferensi pers.

Albanese menilai upaya tersebut berpotensi memecah belah persatuan di Australia. Hal inilah yang mendasari keputusan pengusiran Dubes Iran Ahmad Sadeghi, beserta tiga pejabat kedutaan Iran lainnya, yang diperintahkan untuk meninggalkan Australia dalam waktu tujuh hari. Australia juga menarik duta besarnya dari Iran dan menangguhkan operasional kedutaannya di Teheran. Dipastikan seluruh diplomat Australia dalam kondisi aman di negara ketiga. Pemerintah Australia juga akan segera menetapkan Korps Garda Revolusi Islam Iran sebagai organisasi teroris.

Menanggapi hal ini, pemerintah Iran berjanji akan membalas tindakan Australia tersebut. Teheran membantah keras semua tuduhan yang dilayangkan.

"Tuduhan-tuduhan tersebut sepenuhnya ditolak," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei.

Baqaei menegaskan bahwa setiap tindakan yang tidak pantas dan tidak dapat dibenarkan di tingkat diplomatik akan mendapat reaksi yang setimpal. Ia juga menduga bahwa langkah Australia ini dipengaruhi oleh dinamika internal di negara tersebut, termasuk demonstrasi baru-baru ini terkait konflik Israel di Gaza.

"Tampaknya tindakan ini diambil untuk mengimbangi kritik terbatas yang dilayangkan pihak Australia terhadap rezim Zionis (Israel)," pungkasnya.

Scroll to Top