IHSG Sentuh Level 8.000, Saham Teknologi Jadi Motor Penggerak

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa impresif dengan menembus level psikologis 8.000 pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 28 Agustus 2025. Pada pukul 11.23 WIB, indeks mencapai 8.022,64, level tertinggi intraday.

Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif di berbagai sektor, dengan sektor teknologi memimpin penguatan sebesar 3,18%. Sektor kesehatan, energi, dan konsumer primer juga mencatatkan pertumbuhan masing-masing 1,84%, 1,38%, dan 1,07%.

Secara keseluruhan, 393 saham mengalami kenaikan, sementara 284 saham terkoreksi, dan 279 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 8,97 triliun dengan volume 24,32 miliar saham berpindah tangan dalam 1,1 juta transaksi.

Dua saham dengan harga tertinggi, yaitu DCI Indonesia (DCII) milik konglomerat Toto Sugiri dan Dian Swastatika Sentosa (DSSA) dari grup Sinar Mas, menjadi pendorong utama indeks. DCII melonjak 7,88% ke level 346.450 dan menyumbang 26,88 poin pada indeks. Sementara DSSA naik 3,26% ke level 98.500, memberikan kontribusi 14,09 poin.

Selain itu, saham Astra (ASII) juga turut memberikan dampak positif, menyumbang 5,54 poin. Saham-saham perbankan seperti BMRI, BBRI, dan BBNI juga berperan dalam mendorong kenaikan indeks.

Di sisi lain, pasar juga diwarnai oleh rencana aksi unjuk rasa buruh yang akan berlangsung di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Diperkirakan 10.000 buruh dari berbagai serikat pekerja akan turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka.

IHSG saat ini tengah berupaya mengejar rekor penutupan tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) yang berada di level 7.943,82 pada 20 Agustus 2025. Namun, di tengah upaya ini, investor asing justru mulai mengurangi posisi mereka di pasar keuangan Indonesia.

Kemarin, asing mencatatkan net sell sebesar Rp212,5 miliar, yang merupakan aksi jual bersih pertama dalam 11 hari terakhir. Beberapa saham yang dilepas asing antara lain BBCA, BMRI, ADRO, TLKM, BRMS, dan EMTK.

Scroll to Top