Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengambil langkah proaktif dengan menggelar imunisasi campak secara jemput bola. Inisiatif ini bertujuan untuk menekan penyebaran penyakit campak dan memastikan cakupan imunisasi mencapai target yang ditetapkan.
Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan menyatakan bahwa layanan jemput bola difokuskan pada wilayah-wilayah dimana sebagian masyarakat enggan mengimunisasi anak-anak mereka karena berbagai alasan. Salah satu contohnya adalah Desa Panaguan, dimana banyak orang tua khawatir anak mereka akan demam setelah divaksin. Padahal, demam merupakan efek sementara yang wajar setelah imunisasi.
Selain memberikan imunisasi, petugas medis juga memberikan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat dan menjelaskan efek samping imunisasi. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran orang tua.
Target imunisasi campak kali ini adalah 5.016 anak balita. Pelaksanaan imunisasi telah dimulai sejak 20 Agustus dan akan berlangsung hingga 2 September 2025.
Berdasarkan data terkini, terdapat 123 anak di Pamekasan yang terkonfirmasi positif campak dari total 261 anak yang diduga terjangkit. Sayangnya, satu anak meninggal dunia akibat penyakit ini. Dengan adanya imunisasi jemput bola ini, diharapkan angka kasus campak di Pamekasan dapat ditekan secara signifikan.