Jakarta – Militer Israel melancarkan operasi militer baru di wilayah Suriah setelah sebuah pesawat tanpa awak yang diidentifikasi sebagai milik Zionis menghantam sebuah pos militer di dekat Damaskus, tepatnya di sekitar Kota Al Kiswah sehari sebelumnya.
Televisi pemerintah Suriah, El Ekhbariya, melaporkan bahwa pasukan Israel telah memulai serangkaian serangan di area bekas barak militer Suriah yang terletak di Al Kiswah.
Sebuah video yang telah diverifikasi oleh lembaga pemeriksa fakta Sanad Al Jazeera menunjukkan adanya aktivitas pesawat Israel di area barat daya ibu kota Damaskus tersebut.
Menurut sumber militer Suriah, pasukan Israel melakukan pendaratan di area barak menggunakan empat helikopter. Sumber tersebut menambahkan bahwa Israel mengirimkan puluhan tentara dan sejumlah peralatan pencarian yang belum diketahui jumlahnya selama lebih dari dua jam. Laporan menyebutkan tidak ada konfrontasi antara pasukan Israel dan tentara Suriah di perbatasan selama operasi berlangsung.
Operasi militer ini dilancarkan sehari setelah serangan drone yang menewaskan enam prajurit Suriah di dekat Al Kiswah. Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan itu sebagai "pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa".
Pada hari Senin sebelumnya, Kemlu Suriah juga melaporkan bahwa Israel mengerahkan 60 tentara dengan dugaan tujuan untuk mengambil alih wilayah di dalam perbatasan Suriah di sekitar Gunung Hermon. Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad Al Shaibani, mengecam operasi ini dan menuduh Israel berusaha membangun fasilitas intelijen dan pos militer di wilayah demiliterisasi untuk melancarkan "rencana ekspansi dan pemisahannya".