Suasana ramai terlihat di Cikini Gold Center, Jakarta Pusat, menjelang senja. Deretan toko emas dipenuhi pengunjung, menandakan minat yang tinggi terhadap logam mulia ini pasca Lebaran.
Pedagang emas merasakan lonjakan pembeli yang signifikan setelah hari raya. Tety, seorang penjaga toko emas, mengungkapkan perbedaan drastis dibandingkan minggu-minggu sebelum Lebaran yang sepi.
Tren menarik terlihat pada jenis emas yang diburu. Masyarakat kini lebih banyak mencari logam mulia Antam, terutama pecahan kecil seperti 0,5 gram, 1 gram, dan 5 gram. Penjual menduga hal ini disebabkan oleh ketersediaan logam mulia di butik resmi yang mulai menipis.
Meski demikian, perhiasan emas tetap diminati. Seorang pembeli mengungkapkan tujuannya membeli gelang emas untuk menunjang penampilan sekaligus berinvestasi. THR yang didapat dimanfaatkan untuk membeli perhiasan impian sebagai bentuk self reward.
Fenomena belanja emas pasca Lebaran ini dipicu oleh peningkatan perputaran uang. Banyak orang menerima THR atau rezeki tambahan yang kemudian diinvestasikan dalam bentuk emas.
Perencana keuangan, Andy Nugroho, menjelaskan bahwa emas memiliki fungsi ganda sebagai perhiasan dan aset investasi. Ia menyarankan logam mulia atau emas batangan sebagai pilihan investasi yang lebih menguntungkan dibandingkan perhiasan emas.
"Harga jual kembali emas perhiasan cenderung lebih rendah dari emas batangan, meski kenaikan harganya sama," jelasnya.
Di tengah geliat ekonomi setelah Lebaran, emas menjadi pilihan investasi populer. Masyarakat memaknai emas tidak hanya sebagai logam mulia, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan diri dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.