Gelaran Liga Super Indonesia di ujung tanduk! Pertandingan antara Persib Bandung melawan Borneo FC terancam mengalami penundaan akibat situasi keamanan yang memanas di Jawa Barat.
Gelombang demonstrasi yang melanda berbagai wilayah Indonesia, dipicu oleh isu tunjangan anggota DPR RI dan insiden tragis meninggalnya seorang demonstran akibat bentrokan dengan aparat kepolisian, menjadi pertimbangan utama. Bahkan, insiden pembakaran gedung Mess MPR di Bandung menambah daftar panjang alasan kekhawatiran.
Polda Jawa Barat telah secara resmi melayangkan surat permohonan penundaan laga Persib kontra Borneo FC kepada operator liga, I League. Surat dengan nomor B/3210/VIII/PAM.3.3./2025/Roops tertanggal 29 Agustus 2025 itu menjelaskan pertimbangan keamanan sebagai alasan utama. Rencananya, pertandingan tersebut akan digelar pada Minggu, 31 Agustus.
Pihak kepolisian membenarkan perihal surat permohonan penundaan tersebut. Keamanan menjadi prioritas utama dalam situasi yang tidak kondusif ini.
Tidak hanya laga Persib vs Borneo FC, pertandingan lain pun dikabarkan mengalami nasib serupa. Pertemuan PSM Makassar dan Persebaya Surabaya yang sedianya digelar di Stadion BJ Habibie pada Minggu (31/8) juga terancam tanpa izin keamanan.
Situasi ini memaksa Persita Tangerang untuk merelokasi pertandingan kandang mereka melawan Semen Padang. Laga tersebut akan dipindahkan ke Stadion Banten Internasional, yang juga dijadwalkan pada hari Minggu.
Keputusan ini tentu menjadi pukulan telak bagi para penggemar sepak bola dan mengganggu jadwal Liga Super. Perkembangan situasi keamanan akan terus dipantau untuk menentukan kelanjutan pertandingan-pertandingan yang tertunda.
