Kalimantan Timur terus berupaya menghubungkan seluruh pelosok desanya dengan jaringan internet. Meski progres signifikan telah dicapai, masih ada tantangan yang menghadang.
Saat ini, lebih dari separuh dari total 841 desa di Kaltim, tepatnya 400 desa, sudah menikmati akses internet. Pemerintah daerah menargetkan konektivitas penuh tercapai pada tahun 2025.
Proses instalasi jaringan dilakukan bertahap, dimulai dengan layanan Indihome kemudian Orbit. Tim teknis terus berupaya mengatasi berbagai rintangan di lapangan, mulai dari medan yang sulit dijangkau hingga ketersediaan listrik yang terbatas.
"Tim kami siaga menangani kendala, bahkan di daerah terpencil seperti Wahau dan Sandaran. Penanganan dilakukan secara cepat, terkadang remote, untuk meminimalisir gangguan," ungkap perwakilan Telkomsel Kaltim.
Gangguan fisik, seperti kabel fiber optik yang putus akibat faktor alam atau aktivitas konstruksi, juga menjadi perhatian. Sistem monitoring terus ditingkatkan untuk mendeteksi masalah secara dini dan mempercepat proses perbaikan.
Solusi inovatif diterapkan untuk mengatasi keterbatasan listrik di beberapa desa. Pemanfaatan tenaga surya dan satelit Starlink menjadi opsi untuk mendukung operasional perangkat internet.
Kepala Diskominfo Kaltim menekankan pentingnya literasi digital seiring dengan perluasan akses internet. Pemanfaatan internet secara positif dan produktif harus diprioritaskan agar tidak hanya menjadi sarana hiburan semata. Transformasi digital yang cepat harus diimbangi dengan pemahaman dan keterampilan digital yang memadai.