Kabar perceraian antara Baim Wong dan Paula Verhoeven menarik perhatian banyak pihak, termasuk para ahli jiwa. Menariknya, para ahli ini memiliki pandangan yang berbeda mengenai isu ini. Berikut adalah perbandingan komentar dari tiga ahli jiwa, Lita Gading, Kasandra Putranto, dan Mintarsih, terkait Paula Verhoeven dalam pusaran perceraian ini.
Lita Gading: Membela Paula dan Meragukan Perselingkuhan
Psikolog Lita Gading melalui media sosialnya menyampaikan opini yang cenderung membela Paula Verhoeven. Ia merasa sedih dengan pernyataan bahwa Paula dinyatakan bersalah karena berselingkuh dan meyakini bahwa Paula tidak melakukan hal tersebut. Menurutnya, bukti yang diajukan pihak Baim Wong tidak memenuhi unsur perselingkuhan dalam UU Perkawinan yang mengharuskan adanya bukti perzinaan.
Mintarsih: Bersikap Netral dan Menyoroti Dampak pada Anak
Psikiater Mintarsih berusaha mengambil posisi netral dalam menyikapi perceraian ini. Ia memahami tindakan Baim Wong yang membocorkan bukti perselingkuhan dan Paula Verhoeven yang tampil di berbagai podcast, karena keduanya sedang dikuasai amarah. Meskipun demikian, Mintarsih berharap keduanya dapat mengesampingkan amarah demi masa depan anak-anak mereka. Ia menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak dari pertengkaran dan penyebaran aib terhadap perkembangan anak.
Kasandra Putranto: Menyayangkan Kebocoran Riwayat Medis dan Mendorong Tindakan Hukum
Psikolog Kasandra Putranto menyoroti dan menyayangkan upaya menyiarkan riwayat medis Paula Verhoeven ke publik. Ia menekankan bahwa tenaga kesehatan terikat oleh undang-undang kerahasiaan pasien dan mempertanyakan bagaimana informasi tersebut bisa tersebar. Kasandra menyarankan Paula untuk mengambil tindakan hukum terhadap pihak yang membocorkan informasi tersebut karena melanggar undang-undang. Ia juga berharap ada ahli jiwa yang memberikan pendampingan kepada Paula dalam menghadapi masalah ini.
Ketiga ahli jiwa ini memberikan perspektif berbeda terkait perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven. Lita Gading fokus pada pembelaan terhadap Paula, Mintarsih menyoroti dampak pada anak, sementara Kasandra Putranto menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan informasi medis dan mendorong tindakan hukum jika terjadi pelanggaran.
