Sabtu, 30 Agustus 2025 – Brigade Al-Qassam, melalui juru bicaranya Abu Obeida, menyampaikan peringatan keras terhadap Israel. Rencana pendudukan Gaza disebut akan menjadi "bencana" bagi kepemimpinan politik dan militer Israel.
Abu Obeida menegaskan bahwa langkah tersebut justru akan meningkatkan peluang penangkapan tentara Israel. Pasukan Hamas diklaim dalam kondisi siaga tinggi dan siap menghadapi agresi Israel.
Terkait nasib tawanan Israel yang ditahan di Gaza, Abu Obeida menyatakan bahwa pihaknya akan menjaga mereka "semaksimal mungkin". Namun, ia juga menekankan bahwa para tawanan akan berada bersama pejuang Hamas di garis depan, menghadapi bahaya yang sama. Hamas akan mengumumkan identitas dan bukti kematian tawanan yang tewas akibat serangan Israel.
Saat ini, pasukan Israel dilaporkan melancarkan serangan di berbagai wilayah Gaza, termasuk Sabra dan sekitar Abu Iskandar, dengan menggunakan artileri. Sehari sebelumnya, militer Israel mengumumkan dimulainya "tahap awal" pengambilalihan Kota Gaza, mendeklarasikan pusat kota tersebut sebagai "zona tempur".
Pertempuran di Kota Gaza dilaporkan telah menewaskan satu tentara Israel dan melukai sedikitnya 11 lainnya. Militer Israel juga tengah mencari empat tentara yang hilang, yang diduga disergap oleh pejuang Hamas di lingkungan Zeitoun. Helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi tentara di bawah tembakan gencar. Dengan tambahan korban ini, jumlah total tentara Israel yang tewas di Gaza sejak awal konflik mencapai 455 jiwa.