Sebuah laporan mengungkap bagaimana Israel berhasil menembus sistem keamanan ketat Iran dengan cara yang tak terduga: melacak ponsel para pengawal pejabat tinggi. Celah ini bahkan hampir berakibat fatal bagi Presiden Masoud Pezeshkian dan Dewan Keamanan Nasional Iran dalam sebuah serangan di Teheran pada Juni lalu.
Serangan Mematikan di Bunker Rahasia
Pada 16 Juni 2025, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Teheran. Target utama adalah bunker rahasia tempat Presiden Pezeshkian dan Dewan Keamanan Nasional sedang menggelar rapat darurat. Bom yang dijatuhkan pesawat tempur Israel menghantam bunker, menutup akses keluar dan menewaskan sejumlah pengawal. Untungnya, para pejabat tinggi berhasil selamat.
Pezeshkian menggambarkan saat-saat mencekam itu dan mengatakan bahwa jika serangan itu berhasil membunuh para pejabat, negara bisa terjerumus ke dalam kekacauan. Laporan mengungkapkan bahwa Israel mengetahui lokasi rapat rahasia bukan dari penyadapan langsung, melainkan dari sinyal lokasi ponsel para pengawal.
Operasi Rahasia: "Red Wedding" dan "Narnia"
Serangan ke bunker hanyalah bagian dari operasi intelijen Israel bersandi "Red Wedding" dan "Narnia". Operasi ini menargetkan 20–25 tokoh penting Iran, termasuk perwira militer, pejabat intelijen, dan ilmuwan nuklir. Banyak dari mereka berhasil dilacak dan dibunuh menggunakan rudal presisi atau bom. Keberhasilan operasi ini sekali lagi berasal dari kecerobohan pengawal dan sopir pejabat yang tetap membawa ponsel saat bertugas.
Celah Keamanan yang Fatal
Sumber keamanan Iran mengakui bahwa para pejabat senior sebenarnya sudah mematuhi aturan ketat untuk tidak membawa ponsel atau perangkat elektronik ke lokasi sensitif. Namun, masalahnya justru datang dari lingkaran terdekat mereka. Para pengawal kerap melanggar aturan dengan membawa ponsel pribadi, bahkan aktif di media sosial. Dari sinyal inilah intelijen Israel bisa memetakan pergerakan pejabat Iran dan mengidentifikasi lokasi rapat-rapat penting.
"Israel tidak menargetkan ponsel pejabat, mereka tahu pejabat patuh aturan. Yang mereka bidik adalah pengawal, supir, orang-orang di sekitarnya," ungkap seorang pejabat intelijen.
Aturan Keamanan Diperketat
Serangan yang hampir merenggut nyawa para pemimpin Iran itu mendorong Teheran untuk segera memperketat aturan keamanan. Kini, para pengawal dilarang membawa ponsel dan hanya boleh menggunakan radio komunikasi standar. Pelanggaran aturan inilah yang diduga menjadi penyebab terbongkarnya lokasi rapat Dewan Keamanan Nasional pada 16 Juni.
Ancaman Kekacauan Nasional
Presiden Pezeshkian menegaskan bahwa insiden tersebut menunjukkan betapa rapuhnya situasi dalam negeri jika serangan itu berhasil. Ia bahkan ikut menggali jalan keluar dari reruntuhan bunker untuk memastikan semua pejabat selamat. "Negara bisa kacau bila kepemimpinan hilang dalam sekejap. Karena itu, kami harus lebih siap menghadapi setiap kemungkinan," kata Pezeshkian. Hingga kini, serangan Israel tersebut masih meninggalkan trauma mendalam.