Gelombang demonstrasi besar yang terjadi di Jakarta dan berbagai daerah dalam beberapa hari terakhir memicu keprihatinan mendalam. Aksi unjuk rasa yang melibatkan ribuan mahasiswa, pelajar, buruh, hingga pengemudi ojek online (ojol) ini awalnya bertujuan menyampaikan aspirasi terkait berbagai isu, termasuk penolakan tunjangan DPR yang dianggap tidak pantas dan tuntutan pembubaran lembaga legislatif.
Tragisnya, aksi yang dimulai dengan damai ini berubah menjadi kericuhan yang memakan korban jiwa. Seorang pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan taktis (Rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta.
Kericuhan meluas ke berbagai lokasi di Jakarta, termasuk Senayan, sekitar Mako Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, Mabes Polri, hingga Jalan Otista, Jatinegara, Jakarta Timur. Fasilitas umum seperti Halte Transjakarta dan MRT, Kantor Gegana Kwitang, serta sejumlah Mapolres menjadi sasaran pembakaran. Bahkan, rumah beberapa anggota DPR seperti Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Uya Kuya dijarah oleh massa. Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro juga tak luput dari aksi penjarahan.
Situasi serupa juga terjadi di berbagai daerah, termasuk Bandung, Makassar, Kediri, Nusa Tenggara Barat (NTB), Brebes, dan Surabaya. Aksi pembakaran Kantor DPRD Makassar menjadi salah satu contoh nyata eskalasi kekerasan dalam demonstrasi ini.
Di tengah situasi genting ini, keberadaan dan respons Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan. Jokowi menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan melalui media sosial Instagram. Namun, unggahan tersebut justru menuai beragam komentar dari netizen, mulai dari tudingan "pahlawan kesiangan" hingga pertanyaan mengenai keberadaannya di saat krisis. Bahkan, ada netizen yang berspekulasi mengenai kemungkinan Jokowi pergi ke China.
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka tampak mengunjungi para korban luka-luka akibat demonstrasi di beberapa rumah sakit di Jakarta, termasuk RS Pelni dan RSCM. Gibran terlihat berinteraksi langsung dengan para korban, menanyakan kondisi mereka, termasuk Umar Amirudin yang menjadi korban kekerasan aparat.