Minuman bersoda, digemari banyak orang, ternyata menyimpan potensi efek samping bagi kesehatan, khususnya rambut. Penelitian terkini menyoroti hubungan antara konsumsi rutin soda dan peningkatan risiko kerontokan rambut.
Asupan nutrisi memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan rambut. Vitamin D dan zat besi, misalnya, esensial untuk kekuatan folikel rambut. Sementara alkohol dan minuman ringan sebaiknya dihindari.
Meski belum ada bukti langsung soda menyebabkan rambut rontok, studi menemukan kaitan antara konsumsi soda dan kekurangan vitamin D. Asam fosfat dalam soda, terutama jenis kola, dapat mengganggu metabolisme kalsium dan menurunkan kadar vitamin D. Kafein tinggi dalam soda berpotensi meningkatkan hormon kortisol, memicu stres.
Kandungan gula berlebih dalam soda juga dikaitkan dengan risiko gangguan peredaran darah dan peradangan, faktor yang dapat melemahkan folikel rambut dan memperparah kerontokan.
Penelitian sebelumnya juga mengindikasikan hal serupa. Konsumsi minuman manis setiap hari dapat meningkatkan risiko kebotakan pada pria muda. Konsumsi soda lebih dari 3.500 ml per minggu meningkatkan kerentanan terhadap kerontokan, terutama pada pria. Selain meningkatkan risiko kebotakan, soda juga disebut berdampak buruk pada kepadatan, pertumbuhan, ketebalan, dan kilau rambut.
Penting untuk diingat, kerontokan rambut tidak hanya disebabkan satu faktor. Kebotakan berpola pada pria, contohnya, bisa dipengaruhi faktor genetik, perubahan hormon, kondisi medis, atau penuaan alami.
Meskipun demikian, mengurangi konsumsi soda merupakan langkah sederhana untuk menjaga kesehatan rambut, sekaligus mencegah berbagai masalah kesehatan lainnya.