Harga BBM Pertamina Terbaru September 2025: Pertamax dan Dexlite Turun Harga!

Jakarta – Kabar gembira bagi konsumen! Pertamina mengumumkan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlaku mulai 1 September 2025. Beberapa jenis BBM mengalami penurunan harga, memberikan angin segar bagi pengeluaran transportasi.

Harga Pertamax di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali, tidak mengalami perubahan, tetap berada di angka Rp12.200 per liter.

Namun, kabar baiknya, harga Pertamax di beberapa wilayah di luar Pulau Jawa mengalami penurunan. Contohnya, di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara, harga turun dari Rp12.800 per liter menjadi Rp12.500 per liter.

Tak hanya Pertamax, Pertamax Turbo di Pulau Jawa juga mengalami penurunan, dari Rp13.200 per liter menjadi Rp13.100 per liter.

Jenis BBM Dexlite juga turut mengalami penurunan harga, dari Rp13.850 per liter menjadi Rp13.600 per liter. Demikian pula dengan Pertamina Dex, yang turun dari Rp14.150 per liter menjadi Rp13.850 per liter.

Sementara itu, untuk jenis BBM yang banyak digunakan masyarakat, Pertalite, harganya tetap stabil di angka Rp10.000 per liter.

Berikut daftar lengkap harga BBM Pertamina yang berlaku mulai 1 September 2025 di berbagai wilayah Indonesia:

  • Aceh:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.500
    • Pertamax Turbo: Rp13.400
    • Dexlite: Rp13.900
    • Pertamina Dex: Rp14.150
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Free Trade Zone (FTZ) Sabang:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp11.500
    • Dexlite: Rp12.700
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.800
    • Pertamax Turbo: Rp13.700
    • Dexlite: Rp14.200
    • Pertamina Dex: Rp14.450
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.500
    • Pertamax Turbo: Rp13.400
    • Dexlite: Rp13.900
    • Pertamina Dex: Rp14.150
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Free Trade Zone (FTZ) Batam:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp11.700
    • Pertamax Turbo: Rp12.450
    • Dexlite: Rp12.900
    • Pertamina Dex: Rp13.150
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, NTB:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.200
    • Pertamax Turbo: Rp13.100
    • Pertamax Green 95: Rp13.000
    • Dexlite: Rp13.600
    • Pertamina Dex: Rp13.850
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Nusa Tenggara Timur:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.200
    • Pertamax Turbo: Rp13.100
    • Dexlite: Rp13.600
    • Pertamina Dex: Rp13.850
    • Biosolar Nonsubsidi: Rp13.500
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.500
    • Pertamax Turbo: Rp13.400
    • Dexlite: Rp13.900
    • Pertamina Dex: Rp14.150
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Kalimantan Selatan:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.800
    • Pertamax Turbo: Rp13.700
    • Dexlite: Rp14.200
    • Pertamina Dex: Rp14.450
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.500
    • Pertamax Turbo: Rp13.400
    • Dexlite: Rp13.900
    • Pertamina Dex: Rp14.150
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Maluku, Maluku Utara:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.500
    • Dexlite: Rp13.900
  • Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.500
    • Dexlite: Rp13.900
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800
  • Papua Barat, Papua Barat Daya:

    • Pertalite: Rp10.000
    • Pertamax: Rp12.500
    • Dexlite: Rp13.900
    • Pertamina Dex: Rp14.150
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800

Dengan adanya penyesuaian harga ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban pengeluaran masyarakat di tengah berbagai tantangan ekonomi.

Scroll to Top