GAZA – Situasi di Jalur Gaza semakin memanas dengan konfirmasi dari pihak Israel mengenai adanya korban jiwa dan luka-luka di kalangan tentaranya, sementara Brigade Al-Qassam menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian serangan terkoordinasi.
Pada Jumat (25/4/2025), media Israel melaporkan seorang tentara tewas dan enam lainnya terluka, satu dalam kondisi kritis, akibat "insiden keamanan" di wilayah selatan Gaza. Korban luka telah dievakuasi dari Gaza, dengan beberapa di antaranya berada dalam kondisi serius. Pertempuran yang mengakibatkan korban jiwa tersebut dilaporkan terjadi di area Tel al-Sultan, Rafah.
Sebelumnya, telah dilaporkan adanya evakuasi korban dari insiden di Gaza selatan menggunakan helikopter militer. Beberapa sumber menyebutkan unit yang menjadi target serangan adalah bagian dari Penjaga Perbatasan Israel. Al-Jazeera melaporkan evakuasi personel yang terluka dari Rafah bersamaan dengan penembakan artileri Israel di wilayah utara kota tersebut. Insiden terpisah di Sheja’iyya, Kota Gaza, juga dilaporkan menyebabkan seorang tentara Israel terluka.
Saluran 12 Israel melaporkan suara ledakan keras di seluruh Gaza, yang dikaitkan dengan peningkatan aktivitas militer Israel. Sementara itu, militer Israel menyatakan pasukannya di lingkungan Daraj, Kota Gaza, menjadi sasaran rudal anti-tank. Menurut mereka, para penyerang telah "dilenyapkan".
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian penyergapan yang terjadi baru-baru ini. Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, menyatakan bahwa pejuang mereka terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Israel di seluruh Jalur Gaza, dari Beit Hanoun di utara hingga Rafah di selatan. Serangan-serangan tersebut diklaim sebagai penyergapan terkoordinasi yang bertujuan untuk menimbulkan "kematian yang pasti" bagi pasukan penyerang.
Abu Ubaidah menggambarkan operasi perlawanan ini sebagai "keajaiban militer" dan memuji keteguhan serta kemampuan tempur para pejuangnya, yang siap menghadapi tentara Israel kapan saja dan di mana pun.
Perkembangan ini menyusul tewasnya seorang komandan tank dari Batalyon ke-79 tentara Israel dalam pertempuran di Gaza utara pada hari Kamis. Seorang anggota unit elit Yahalom dan prajurit lain dari batalion yang sama juga dilaporkan terluka parah. Komandan tank tersebut dilaporkan tewas akibat tembakan penembak jitu di Beit Hanoun, dekat zona penyangga.
Akhir pekan sebelumnya, Brigade Al-Qassam mengumumkan operasi "Mematahkan Pedang" di sebelah timur Beit Hanoun. Operasi tersebut dimulai dengan serangan rudal anti-tank terhadap kendaraan intelijen tempur Israel. Saat pasukan pendukung tiba, mereka terkena bom anti-personel, yang menewaskan dan melukai sejumlah tentara. Brigade Al-Qassam juga menyerang posisi Israel yang baru didirikan di daerah tersebut dengan RPG dan peluru mortir.