Kebakaran Gedung Grahadi Diduga Akibat Bom Molotov, Polisi Buru Pelaku

Surabaya digegerkan dengan insiden kebakaran yang melanda sisi barat Gedung Negara Grahadi pada Sabtu (30/8/2025) malam. Polrestabes Surabaya segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, menduga kuat kebakaran tersebut dipicu oleh lemparan bom molotov yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Edy mengecam aksi ini sebagai tindakan anarkisme yang membahayakan.

"Telah terjadi tindakan anarkis oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, mereka melempar bom molotov di Gedung Grahadi bagian Barat," tegas Edy di lokasi kejadian.

Api melahap sejumlah ruangan di sisi barat gedung, termasuk ruang Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, ruang protokol bagian umum, dan ruang wartawan. Akibat kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai angka yang signifikan.

"Ada indikasi tindakan melanggar hukum. Mereka sengaja melakukan pembakaran gedung," imbuh Edy.

Saat ini, pihak kepolisian tengah gencar melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku pembakaran. Status quo diberlakukan di Gedung Grahadi selama proses penyelidikan berlangsung.

"Kita nyatakan status quo gedung ini dan kita akan lanjutkan ke proses untuk mengungkap peristiwa siapa pelaku-pelaku yang melakukan pembakaran ini," jelas Edy.

Beruntungnya, beberapa terduga pelaku pembakaran di berbagai lokasi telah berhasil diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya. Saat ini, mereka tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik untuk mengungkap motif dan keterlibatan dalam aksi pembakaran Gedung Grahadi.

Scroll to Top