Benarkah Penggunaan Tabir Surya Setiap Hari Menyebabkan Kekurangan Vitamin D?

Penggunaan tabir surya setiap hari merupakan langkah krusial dalam melindungi kulit dari bahaya radiasi ultraviolet (UV). Namun, muncul pertanyaan: Apakah kebiasaan ini dapat menyebabkan kekurangan vitamin D?

Vitamin D adalah nutrisi penting yang mendukung kekuatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi saraf. Salah satu sumber utama vitamin D adalah paparan sinar matahari.

Sinar UVB dari matahari memicu produksi vitamin D3, bentuk aktif vitamin D, dalam kulit. Walaupun penting, paparan sinar UV berlebihan juga berbahaya dan meningkatkan risiko kanker kulit. Itulah sebabnya, penggunaan tabir surya sangat dianjurkan.

Jadi, apakah tubuh kehilangan kemampuan memproduksi vitamin D jika tabir surya menghalangi paparan UVB?

Jawabannya adalah tidak sepenuhnya. Meskipun tabir surya dirancang untuk menghalangi sinar UVB, para ahli menekankan bahwa penggunaannya tidak sepenuhnya menghentikan proses produksi vitamin D di kulit.

Sejumlah studi menunjukkan tidak ada hubungan langsung antara penggunaan tabir surya dan kekurangan vitamin D. Tabir surya dengan SPF 30 pun memungkinkan sebagian kecil sinar matahari tetap mencapai kulit, dan jumlah ini cukup untuk merangsang produksi vitamin D.

Selain itu, banyak orang tidak menggunakan tabir surya dalam dosis yang cukup. Idealnya, sekitar 2 sendok makan tabir surya perlu diaplikasikan ke seluruh tubuh setiap hari dan diulang setiap dua jam. Dalam praktiknya, kebanyakan orang mengaplikasikan terlalu sedikit dan jarang mengulanginya.

Akibatnya, paparan sinar matahari tetap terjadi, bahkan tanpa disadari. Momen-momen seperti berjalan keluar rumah, membuka jendela, atau keluar-masuk kendaraan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk terpapar sinar UVB yang mendorong produksi vitamin D.

Berapa Banyak Vitamin D yang Bisa Didapat dari Sinar Matahari?

Jumlah vitamin D yang diserap dari sinar matahari bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti usia, warna kulit, pakaian, waktu beraktivitas di luar ruangan, kondisi cuaca, dan tingkat polusi udara.

Orang dengan kulit lebih gelap membutuhkan waktu lebih lama untuk memproduksi vitamin D yang sama dibandingkan dengan orang dengan kulit lebih terang. Hal serupa berlaku bagi orang lanjut usia atau mereka yang sering mengenakan pakaian tertutup.

Waktu terbaik untuk mendapatkan vitamin D dari matahari adalah sekitar tengah hari, antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, ketika sinar UVB sedang kuat-kuatnya.

Untuk memastikan asupan vitamin D yang cukup, lengkapi juga dengan sumber lain seperti makanan dan suplemen.

Scroll to Top