Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memacu inklusivitas layanan publik dengan program unggulan, Internet Desa Gratis. Hingga Agustus 2025, lebih dari separuh desa di Kaltim, tepatnya 441 dari 841 desa, telah terhubung dengan jaringan internet gratis.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menekankan pentingnya akses internet sebagai kebutuhan dasar di era modern. Ia berkomitmen untuk memastikan seluruh desa di Kalimantan Timur terjangkau koneksi internet, sehingga warga desa tidak ketinggalan dalam akses informasi, pendidikan, dan layanan publik.
Pada tahap awal, layanan internet gratis ini dipusatkan di kantor desa sebagai pusat layanan publik, dengan kapasitas hingga 100 Mbps berbasis fiber optik. Seluruh biaya pemasangan dan operasional ditanggung oleh Pemprov Kaltim selama lima tahun ke depan.
Program ini melibatkan kerjasama dengan empat penyedia layanan internet (ISP): Telkom, Telkomsel, PLN Icon Plus, dan Comtelindo. Teknologi yang digunakan bervariasi, mulai dari fiber optik, wireless, VSAT satelit, hingga panel surya untuk desa yang belum teraliri listrik.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim, Muhammad Faisal, menjelaskan bahwa anggaran program ini mencapai Rp12 miliar dari APBD murni, mencakup 716 desa. Kekurangan untuk 125 desa sisanya akan dipenuhi melalui APBD Perubahan.
Dengan koneksi internet di seluruh desa, diharapkan masyarakat desa dapat lebih mudah mengakses layanan publik, pendidikan, dan mengembangkan peluang ekonomi digital.
Direktur Comtelindo Balikpapan, Hariyanto, menyatakan dukungan penuh perusahaannya untuk bersinergi dengan Pemprov Kaltim dalam mewujudkan internet berkualitas di seluruh desa.
Program Internet Desa Gratis ini diharapkan menjadi katalisator pembangunan di Kaltim, membuka akses layanan publik, memperluas pendidikan digital, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.