Pasar Modal Berguncang Akibat Gejolak Politik, Investor Asing Amankan Posisi

Kondisi politik yang memanas dalam beberapa hari terakhir turut mengguncang pasar modal Indonesia. Kekhawatiran akan aksi anarkis dan penjarahan yang meluas berpotensi memberi dampak signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pergerakan investor asing.

Meskipun demikian, peluang pemulihan pasar tetap terbuka jika situasi kembali kondusif. Jika pelaku pasar melihat stabilitas dan tidak ada potensi kerusuhan lanjutan, mereka diperkirakan akan kembali masuk ke pasar dan memanfaatkan pelemahan sebelumnya.

Saat ini, investor asing cenderung melakukan aksi jual untuk melindungi aset mereka. Saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) yang sebelumnya mengalami kenaikan menjadi target utama aksi jual, termasuk saham DCII, BMRI, ITMG, BREN, BBCA, dan lainnya.

Investor asing dikenal sangat responsif terhadap situasi politik domestik. Pergerakan pasar modal sangat sensitif terhadap kondisi dan sentimen yang ada, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan politik. Dampaknya pun bisa dirasakan dengan cepat.

Situasi saat ini mengingatkan pada gejolak politik di masa lalu. Aksi anarkis, kerusuhan, dan penjarahan yang terjadi memunculkan kekhawatiran akan terulangnya kejadian serupa di tahun 2024 saat demonstrasi RUU Pilkada atau bahkan kerusuhan tahun 1998. Sebagai contoh, pada 22 Agustus 2024, IHSG tercatat turun 0,87% ke level 7.488,67, mengindikasikan dampak langsung dari ketidakstabilan politik terhadap pasar modal.

Scroll to Top