Pradiabetes: Kondisi Awal Menuju Diabetes yang Bisa Dikendalikan

JAKARTA – Sebelum berkembang menjadi diabetes, ada masa yang disebut pradiabetes. Ini adalah kondisi ketika kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.

Pradiabetes juga dikenal sebagai ambang diabetes atau Toleransi Glukosa Terganggu (IGT). Kadar gula darah yang sehat berkisar antara 70 hingga 99 mg/dL. Seseorang dikatakan mengalami pradiabetes jika kadar gula darahnya berada di antara 100 hingga 125 mg/dL. Hampir semua penderita diabetes tipe 2 pernah mengalami fase pradiabetes ini.

Penyebab Pradiabetes

Penyebab pradiabetes serupa dengan penyebab diabetes tipe 2, yaitu resistensi insulin. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel tubuh, khususnya di otot, lemak, dan hati, tidak merespon insulin dengan baik. Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Jika tubuh kekurangan insulin atau sel-sel resisten terhadap insulin, kadar gula darah akan meningkat.

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap resistensi insulin meliputi riwayat keluarga dengan diabetes, kelebihan lemak tubuh, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi makanan olahan secara berlebihan.

Gejala Pradiabetes

Seringkali, pradiabetes tidak menimbulkan gejala yang jelas. Inilah mengapa banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap kondisi ini hingga akhirnya berkembang menjadi diabetes. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin, seperti tes glukosa puasa, sangat penting.

Namun, pada beberapa kasus, gejala seperti kulit menghitam di area leher, ketiak, atau bagian tubuh tertentu dapat muncul. Selain itu, pradiabetes juga dapat ditandai dengan munculnya kutil kecil di kulit dan gangguan penglihatan yang berkaitan dengan retinopati diabetik.

Harapan Pemulihan dari Pradiabetes

Kabar baiknya, pradiabetes masih dapat dikendalikan dan bahkan dipulihkan kembali ke kadar normal. Kuncinya adalah perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Memperbaiki Pola Makan: Konsumsilah makanan bernutrisi dan hindari makanan olahan serta minuman manis.
  • Menjaga Berat Badan Ideal: Kelebihan berat badan dapat memperburuk resistensi insulin.
  • Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengendalikan kadar gula darah.
Scroll to Top