Bekasi, Jawa Barat, menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada Senin (1/9/2025) pagi, setelah malam sebelumnya diwarnai demonstrasi yang berujung ricuh. Meskipun aktivitas warga mulai kembali normal, isu mengenai korban jiwa masih membayangi, memicu aksi protes sporadis di berbagai lokasi.
Jalan-jalan utama yang sempat diblokade kini sudah bisa dilalui kendaraan. Toko-toko kembali membuka pintunya, dan kehidupan masyarakat perlahan-lahan kembali seperti sedia kala.
Aksi unjuk rasa besar-besaran pada Minggu malam terpusat di sepanjang Jalan Pangeran Jayakarta hingga Summarecon Bekasi. Ribuan demonstran turun ke jalan menyuarakan berbagai tuntutan. Namun, kericuhan pecah ketika aparat keamanan berupaya membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata, menciptakan suasana mencekam hingga larut malam.
Sejak dini hari, situasi di Bekasi mulai mereda. Aparat keamanan masih berjaga di titik-titik strategis, meskipun tidak seintensif malam sebelumnya. Kehadiran mereka lebih difokuskan sebagai langkah preventif untuk mengantisipasi kemungkinan aksi susulan.
Warga pun mulai memberanikan diri untuk kembali beraktivitas.
Kendati demikian, jejak-jejak protes masih terlihat jelas. Poster-poster yang menampilkan nama Affan Kurniawan, yang diklaim meninggal dunia akibat tindakan represif aparat kepolisian, terpampang di beberapa sudut kota.
Secara kasat mata, kondisi Bekasi memang sudah berangsur normal. Namun, ketegangan masih terasa di kalangan masyarakat. Pemulihan kota ini seolah berusaha menutupi luka yang menganga akibat peristiwa semalam, namun tanda-tanda perlawanan masih terlihat nyata dan berpotensi kembali memanas sewaktu-waktu.