Sebuah penemuan tak terduga telah menggemparkan dunia sains. Tim peneliti internasional secara tidak sengaja berhasil menciptakan senyawa emas yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu emas hidrida. Kejadian ini membuka cakrawala baru dalam memahami kimia ekstrem, seluk-beluk planet raksasa, hingga proses fusi nuklir yang terjadi di jantung bintang.
Awalnya, eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari transformasi hidrokarbon menjadi berlian di bawah tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Dalam prosesnya, para ilmuwan menggunakan foil emas tipis sebagai penyerap sinar-X dan penghantar panas. Namun, di luar dugaan, emas bereaksi dengan hidrogen dan membentuk emas hidrida.
Penemuan ini sangat mengejutkan karena emas dikenal sebagai unsur yang sangat stabil dan sulit bereaksi. Reaksi kimia yang tak terduga ini menunjukkan bahwa perilaku kimia suatu zat dapat berubah secara drastis dalam kondisi ekstrem, serupa dengan kondisi yang ada di dalam planet atau bintang.
Untuk menciptakan kondisi ekstrem tersebut, para peneliti menekan sampel hidrokarbon dengan alat khusus hingga tekanannya melebihi tekanan di bawah mantel Bumi, lalu memanaskannya hingga lebih dari 1.900°C menggunakan laser sinar-X. Dalam kondisi ini, atom karbon tersusun menjadi berlian, sementara atom hidrogen bereaksi dengan emas dan membentuk emas hidrida.
Menariknya, dalam kondisi ekstrem ini, hidrogen berada dalam keadaan superionik, di mana atom hidrogen dapat bergerak bebas di dalam struktur emas yang kaku. Fenomena ini meningkatkan konduktivitas emas hidrida dan memberikan wawasan baru tentang perilaku materi dalam tekanan dan suhu ekstrem.
Eksperimen ini sangat penting karena hidrogen padat diperkirakan mengisi bagian dalam planet raksasa seperti Jupiter dan berperan penting dalam proses fusi nuklir di bintang. Dengan kata lain, penemuan emas hidrida memberikan kita kesempatan langka untuk mengintip dunia asing dan reaktor alami yang ada di alam semesta.
Penemuan ini tidak hanya relevan untuk ilmu planet dan energi, tetapi juga memperluas batas pengetahuan kimia. Emas, yang selama ini dianggap tidak reaktif, ternyata dapat membentuk hidrida stabil, meskipun hanya dalam kondisi tekanan dan suhu ekstrem.
Meskipun emas dan hidrogen terpisah setelah pendinginan, simulasi menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanannya, semakin banyak atom hidrogen yang dapat masuk ke dalam struktur emas. Hal ini membuka jalan untuk memodelkan sifat eksotis material lain dalam kondisi ekstrem.
Dari "kecelakaan" eksperimen yang awalnya hanya bertujuan membuat berlian, lahirlah penemuan besar: emas hidrida. Senyawa ini membuka peluang riset tentang:
- Struktur planet raksasa di tata surya maupun luar angkasa.
- Proses fusi nuklir di bintang, termasuk matahari kita.
- Energi fusi di Bumi, yang bisa menjadi solusi energi masa depan.
Penelitian ini menjadi bukti bahwa sains sering kali berkembang melalui kejutan yang tak terduga. Siapa sangka, emas yang terkenal inert ternyata bisa menjadi pintu gerbang menuju dunia kimia baru di alam semesta.