Pemerintah Indonesia terus berupaya keras meningkatkan cakupan imunisasi dasar, terutama di wilayah Papua. Mengingat masih adanya laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, percepatan imunisasi menjadi prioritas utama. Langkah strategis yang diambil adalah dengan memperkenalkan vaksin Heksavalen mulai Oktober 2025.
Vaksin Heksavalen, kombinasi enam antigen (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Hib, dan Polio) dalam satu suntikan, diharapkan dapat menyederhanakan jadwal imunisasi dan sekaligus memperluas perlindungan bagi anak-anak.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat menekankan bahwa vaksin ini adalah solusi penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan imunisasi di wilayahnya. Sosialisasi vaksin ini menjadi momentum untuk menyamakan pemahaman dan kesiapan seluruh pihak, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Keterlibatan Komda KIPI dan dukungan UNICEF juga sangat penting untuk menjamin mutu, keamanan, dan kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi.
Sosialisasi vaksin Heksavalen di Papua Barat resmi dibuka dengan harapan memperkuat sistem imunisasi dasar. Vaksin ini memberikan perlindungan lebih luas bagi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Forum sosialisasi ini menjadi wadah strategis untuk menyamakan pemahaman mengenai kebijakan nasional, teknis pelaksanaan, dan strategi integrasi vaksin Heksavalen ke dalam program imunisasi rutin. Tantangan di lapangan juga dibahas untuk mencari solusi secara bersama-sama.
Apresiasi diberikan kepada UNICEF atas dukungan pembiayaan kegiatan ini, serta kepada HAKLI Papua Barat yang menjadi mitra aktif dalam fasilitasi pelaksanaan. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah, mitra internasional, dan organisasi profesi demi pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Papua Barat.
Diharapkan, kegiatan ini akan berjalan produktif dan berdampak nyata dalam mempercepat pencapaian imunisasi dasar lengkap, sekaligus meningkatkan derajat kesehatan anak-anak di Papua Barat.