Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menjadi wadah bagi para seniman, musisi, sastrawan, dan aktivis untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait berbagai isu terkini. Mimbar bebas yang diselenggarakan DKJ ini menghadirkan berbagai tokoh, salah satunya adalah musisi Kunto Aji.
Di atas panggung Taman Ismail Marzuki (TIM), Kunto Aji menyampaikan kritik pedas terhadap perilaku pejabat publik. Ia menyoroti ucapan pejabat yang dianggap tidak bertanggung jawab dan ironis dengan kondisi negara saat ini, seperti pernyataan kontroversial tentang korupsi kecil-kecilan.
"Kita butuh wakil rakyat yang mengayomi, cerdas, dan memiliki visi yang jelas," tegas Kunto Aji. Ia mengaku kesulitan membaca arah negara saat ini dan merasakan keresahan yang mendalam.
Kehadiran Kunto Aji di mimbar bebas ini adalah sebagai representasi dari para musisi yang juga memiliki keresahan serupa. Ia mengajak rekan-rekan musisi lainnya untuk berani menyuarakan pendapat mereka dan tidak takut untuk didengar.
"Saya di sini berharap teman-teman saya lainnya menyuarakan keresahannya dan jangan takut. Kita didengar dan suara kita diperlukan," serunya. Ia juga menekankan bahwa musisi tidak hanya fokus pada masalah royalti, tetapi juga peduli terhadap isu-isu sosial dan politik.
Selain Kunto Aji, mimbar bebas DKJ ini juga dimeriahkan oleh sejumlah tokoh penting lainnya, termasuk Guru Besar Sastra Indonesia Universitas Indonesia, penulis buku ‘Mengenal Orde Baru’, sastrawan ternama, dan aktivis kemanusiaan. Sejumlah nama besar seperti Joko Anwar dan Seno Gumira Ajidarma juga turut berpartisipasi, menunjukkan betapa pentingnya forum ini sebagai ruang ekspresi dan kritik sosial.