Jakarta – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025 tengah menjadi sorotan. Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok, angkat bicara terkait ramainya peredaran soal UTBK di media sosial.
Wolok menegaskan bahwa soal yang beredar bukanlah kebocoran, melainkan hasil kecurangan peserta. Modus baru kecurangan terungkap, di mana peserta menggunakan alat bantu elektronik tersembunyi seperti kamera mini di behel gigi, kuku, ikat pinggang, dan kancing. Alat-alat ini lolos dari deteksi metal detector.
Peserta tersebut merekam soal saat sesi pertama ujian berlangsung. Tindakan ini jelas melanggar ketentuan yang berlaku. Panitia SNPMB saat ini sedang melakukan verifikasi dan investigasi mendalam, bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.
Sebagai langkah antisipasi, Panitia SNPMB telah menginstruksikan seluruh penanggung jawab Pusat UTBK untuk memperketat pemeriksaan peserta sebelum memasuki ruang ujian dan meningkatkan pengawasan selama ujian berlangsung.
Panitia juga akan menindak tegas peserta yang terbukti curang. Sanksi yang akan diberikan meliputi pembatalan hasil UTBK 2025, diskualifikasi dari seluruh jalur SNPMB di PTN tanpa batas waktu, dan pelaporan ke institusi pendidikan asal peserta. Bahkan, sanksi tegas juga akan diberikan jika ada keterlibatan pihak internal.
Seleksi SNBT 2025 telah memasuki tahap UTBK yang berlangsung dari 23 April hingga 3 Mei 2025. UTBK bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam berbagai bidang akademik.
Panitia SNPMB menjamin proses seleksi akan tetap berjalan adil dan transparan. Peserta diimbau untuk tetap tenang, menjunjung tinggi kejujuran dan sportivitas.