Luwu Timur mengambil langkah inovatif dalam perang melawan Demam Berdarah Dengue (DBD). Pemerintah daerah setempat melepaskan ribuan ikan nila ke lingkungan yang rentan menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, Jumat (29/08/2025).
Inisiatif ini difokuskan pada empat kecamatan yang memiliki tingkat kasus DBD yang cukup tinggi, yaitu Nuha, Towuti, Wasuponda, dan Malili. Program ini adalah hasil sinergi antara Dinas Perikanan dan Dinas Kesehatan. Targetnya adalah kolam-kolam terbengkalai yang banyak ditemukan di sekitar rumah warga dan sekolah.
Ikan nila dipilih karena kemampuannya yang efektif dalam memangsa jentik nyamuk. Selain itu, ikan ini juga dikenal mudah beradaptasi di berbagai kondisi air.
Menurut pejabat dari Dinas Kesehatan Luwu Timur, langkah ini merupakan metode pengendalian vektor yang lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan bahan kimia.
"Pelepasan ikan pemakan jentik ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian DBD di Luwu Timur. Namun, peran serta aktif masyarakat dalam Gerakan PSN 3M Plus tetap menjadi kunci utama," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pencegahan DBD harus dilakukan secara komprehensif dengan menggabungkan tiga metode: fisik (menguras, menutup, mendaur ulang), biologis (tanaman pengusir nyamuk dan ikan pemakan jentik), dan kimiawi (fogging dan larvasidasi).
"Kami berharap, dengan upaya ini, kasus DBD di Luwu Timur dapat terus ditekan," pungkasnya.