Rumor Kematian Donald Trump Hebohkan Media Sosial, Begini Faktanya

Kabar mengejutkan tentang dugaan wafatnya mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sempat menggemparkan jagat maya. Tagar ‘Trump dead’ bahkan sempat merajai trending topik di platform X (dahulu Twitter). Spekulasi ini muncul seiring dengan absennya Trump dari sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir.

Trump sendiri memang dikenal sebagai tokoh yang gemar tampil di hadapan publik. Rumor ini semakin santer terdengar setelah beredarnya foto dan video yang memperlihatkan adanya luka lebam dan cedera di kedua tangan serta pergelangan kaki sang mantan presiden. Luka lebam di tangannya bahkan terlihat ditutupi dengan riasan foundation yang warnanya tidak sesuai dengan warna kulit aslinya.

Situasi semakin memanas setelah Wakil Presiden JD Vance memberikan pernyataan yang mengejutkan. Dalam sebuah wawancara, Vance menyatakan kesiapannya untuk memimpin Amerika Serikat jika terjadi "tragedi." Sesuai dengan konstitusi AS, Vance sebagai wakil presiden memang akan secara otomatis menggantikan posisi presiden jika terjadi sesuatu yang menyebabkan Trump tidak dapat melanjutkan kepemimpinannya.

Sesaat setelah wawancara Vance tersebar luas, tagar seperti #TrumpDead dan #WhereIsTrump semakin ramai dan menjadi trending di seluruh dunia. Teori konspirasi lama pun kembali mencuat, termasuk hoaks viral "Trump is dead" pada tahun 2022, serta meme yang mengklaim bahwa serial The Simpsons telah meramalkan kematiannya.

Namun, Trump berhasil mematahkan semua rumor tersebut dengan kemunculannya di depan publik pada hari Minggu. Trump terlihat menghabiskan waktu bersama kedua cucunya, Kai dan Frederick Trump, bermain golf di resort pribadinya di Virginia utara.

Misteri Memar di Tangan Trump

Beberapa waktu lalu, publik juga menyoroti memar di bagian belakang tangan kanan Trump saat bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, di Gedung Putih. Foto-foto menunjukkan adanya bercak berwarna biru tua hingga ungu di tangannya ketika Trump merapikan jas dan berjabat tangan dengan Lee. Sebelumnya, ia juga tampak menggunakan riasan tebal dengan warna lebih terang dari kulit aslinya di tangan yang sama saat menerima Presiden FIFA Gianni Infantino di Oval Office.

Ini bukan pertama kalinya Trump terlihat memiliki memar atau kemerahan di tangannya. Saat ditanya mengenai memar tersebut pada bulan Februari lalu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menjelaskan bahwa tanda itu hanyalah akibat dari terlalu sering berjabat tangan. Ia mengatakan bahwa Trump mengalami memar di tangannya karena ia terus bekerja dan berjabat tangan sepanjang hari.

Scroll to Top