Jakarta – Pasca demonstrasi yang melanda Indonesia beberapa waktu terakhir, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kini dinonaktifkan oleh partai masing-masing. Setidaknya ada lima nama yang tercatat per Senin, 1 September 2025.
Sahroni & Nafa Urbach (NasDem)
Ketua Umum Partai NasDem mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari keanggotaan DPR RI Fraksi NasDem. Keputusan ini berlaku efektif mulai hari ini.
Menurut keterangan resmi yang ditandatangani oleh pimpinan partai, langkah ini diambil karena pernyataan keduanya dianggap "mencederai" perasaan rakyat. Partai NasDem menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya sejumlah warga negara dalam aksi demonstrasi dan menegaskan aspirasi masyarakat adalah acuan utama perjuangan partai.
Sebelumnya, Sahroni dipindah dari Wakil Ketua Komisi III ke Komisi I DPR setelah komentarnya terkait protes warga terhadap anggota DPR memicu reaksi keras. Nafa Urbach, seorang artis yang beralih menjadi politisi, juga menuai kritik karena komentarnya mengenai tunjangan DPR dan keluhan tentang kemacetan saat menuju kantor menggunakan mobil mewah.
Eko Patrio dan Uya Kuya (PAN)
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) turut mengambil sikap dengan menonaktifkan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya) sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI, efektif sejak hari ini.
PAN mengimbau masyarakat untuk tenang dan mempercayakan penyelesaian masalah kepada pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Partai ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Adies Kadir (Golkar)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar mengumumkan penonaktifan Adies Kadir sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar. Keputusan ini diambil sebagai bentuk pendisiplinan dan menjaga etika sebagai anggota dewan.
Adies Kadir, yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2024-2029, menjadi sorotan publik terkait pembahasan tunjangan DPR RI. Partai Golkar menegaskan bahwa aspirasi masyarakat akan selalu didengar dan menyampaikan duka cita atas korban jiwa dalam demonstrasi. Partai ini juga menegaskan komitmennya terhadap semangat kerakyatan yang berlandaskan pada cita-cita nasional.