Penyanyi terkenal Korea Selatan, Park Jae Sang atau PSY, sedang menghadapi penyelidikan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pelayanan Medis. P Nation, agensi yang menaungi PSY, mengakui adanya kesalahan terkait pengambilan resep obat tidur oleh pihak ketiga atas nama artisnya.
Agensi menjelaskan bahwa PSY telah lama berjuang melawan gangguan tidur kronis dan menggunakan obat tidur yang diresepkan dokter. Mereka menegaskan bahwa PSY selalu mengikuti petunjuk dan dosis yang diresepkan, serta tidak pernah meminta resep pengganti. Namun, diakui bahwa ada beberapa kejadian di mana obat tidur diambil oleh orang lain.
Kasus ini mencuat setelah laporan terhadap PSY dan seorang profesor rumah sakit universitas atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pelayanan Medis. PSY dituduh menerima resep obat-obatan psikotropika tanpa konsultasi tatap muka dengan dokter. Meskipun begitu, dokter yang bersangkutan menyangkal tuduhan tersebut dan mengklaim telah melakukan pemeriksaan jarak jauh dengan PSY.
Hukum di Korea Selatan mengharuskan resep obat psikotropika hanya diberikan setelah konsultasi langsung antara dokter dan pasien. Pasien juga umumnya diwajibkan mengambil obat sendiri. Pengambilan obat oleh pihak lain hanya diizinkan dalam kondisi terbatas, seperti oleh anggota keluarga dekat atau pengasuh.
Obat-obatan yang diduga diterima PSY termasuk Xanax dan Stilnox, yang biasa digunakan untuk mengatasi insomnia dan gangguan kecemasan. Kedua obat ini termasuk dalam kategori yang diatur secara ketat karena potensi kecanduan dan ketergantungannya yang tinggi.
Polisi telah melakukan penggeledahan dan penyitaan di rumah sakit untuk mengamankan catatan medis terkait kasus ini, dan penyelidikan masih berlangsung.