IHSG Terkoreksi di Awal September 2025, OJK Imbau Investor Tetap Tenang

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada pembukaan perdagangan awal September 2025. Pada pukul 09.01 WIB, IHSG terpantau melemah sebesar 3,44% atau sekitar 269,15 poin, berada di level 7.561.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan keyakinannya bahwa pasar modal Indonesia akan kembali pulih. Ia menekankan pentingnya sinergi antar pihak dalam memajukan pasar modal.

"Dukungan pemerintah sangat berarti bagi stabilitas dan efisiensi perdagangan di pasar modal," ujarnya usai konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Inarno juga mengimbau para investor untuk berinvestasi secara bijak dan menghindari pengambilan keputusan berdasarkan rumor. "Fokuslah pada fakta yang ada dan tetap percaya diri terhadap prospek pasar modal Indonesia," tambahnya.

Pada awal perdagangan, volume transaksi tercatat sebanyak 2,22 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,07 miliar. Saham PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) menjadi yang mengalami kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 27,16% ke harga Rp 206 per lembar saham. Namun, secara keseluruhan, mayoritas saham mengalami penurunan, dengan 622 saham melemah, 24 menguat, dan 37 stagnan.

Pelemahan IHSG ini dipengaruhi oleh situasi politik dan keamanan dalam negeri yang kurang stabil, menyusul adanya aksi demonstrasi di berbagai daerah. Analis dari Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG akan terus berada di zona merah sepanjang hari ini.

"Perkembangan situasi keamanan dan politik domestik menjadi fokus utama pasar. Eskalasi gangguan keamanan dapat menurunkan kepercayaan investor dan memicu outflow dana asing," jelas analis Phintraco Sekuritas.

Ketidakpastian politik yang berkepanjangan juga dikhawatirkan akan berdampak negatif pada nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, dan kinerja emiten.

Scroll to Top