Indonesia Suarakan Gerakan Non-Blok di KTT SCO Plus Tianjin

Menteri Luar Negeri Sugiono mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) "Plus" di Tianjin, China. Kehadiran Indonesia di forum ini menegaskan komitmen terhadap multilateralisme dan gerakan non-blok. Indonesia siap bekerja sama dalam SCO, menyuarakan kepentingan negara berkembang, dan memperkuat kolaborasi multilateral.

Dalam sesi pleno yang dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping, hadir para pemimpin dari negara anggota tetap SCO, termasuk China, Rusia, dan negara-negara Asia Tengah lainnya. Selain itu, hadir pula perwakilan dari negara pengamat dan mitra dialog seperti Turki dan Kamboja.

KTT SCO kali ini mengundang Indonesia, Laos, Malaysia, dan Vietnam sebagai tamu istimewa. Dengan demikian, total terdapat 23 perwakilan negara yang menyampaikan pandangannya. Menlu Sugiono menekankan komitmen Indonesia sebagai sahabat dan mitra bagi seluruh anggota SCO.

Menlu Sugiono menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam tatanan global dan hukum internasional. Ia juga menyoroti perlunya perlindungan bagi setiap masyarakat dan negara. Situasi di Gaza juga menjadi perhatian utama, dengan penekanan pada kesejahteraan sosial, penghormatan terhadap hukum internasional, dan kemanusiaan.

Presiden Prabowo Subianto berhalangan hadir karena harus memantau perkembangan situasi di dalam negeri.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres turut menyampaikan pandangannya dalam KTT SCO Plus. China, sebagai pemegang presidensi SCO saat ini, berfokus pada inisiatif seperti pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pembangunan hijau.

KTT SCO Tianjin menghasilkan "Tianjin Declaration" yang menguraikan prioritas strategis dan kerangka kerja sama SCO untuk dekade mendatang, dengan fokus pada multilateralisme, keamanan, integrasi ekonomi, dan reformasi tata kelola global.

Scroll to Top