Israel Klaim Tewaskan Juru Bicara Hamas, Abu Obeida

Israel mengumumkan pasukannya telah berhasil melenyapkan Abu Obeida, sosok yang dikenal sebagai corong Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyampaikan pengumuman tersebut melalui platform media sosial X. Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, menegaskan tekadnya untuk terus memburu para pemimpin Hamas, yang dilaporkan sebagian besar berada di luar negeri.

Hamas sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim kematian Abu Obeida, yang menurut informasi dari militer Israel memiliki nama asli Hudaifa al-Kahlut. Abu Obeida telah aktif menyampaikan berbagai pernyataan melalui televisi, pesan audio, siaran pers, dan media sosial sejak konflik dengan Israel dimulai.

Operasi yang diklaim menewaskan Abu Obeida ini merupakan bagian dari serangkaian serangan yang menargetkan tokoh-tokoh senior Hamas, termasuk pemimpin utama Yahya Sinwar. Sebelumnya, operasi Israel juga telah merenggut nyawa kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh; kepala sayap bersenjatanya, Mohammed Deif; serta sejumlah komandan dan tokoh politik lainnya.

Sebelumnya, Hamas juga telah mengkonfirmasi kematian Mohammed Sinwar, saudara laki-laki Yahya Sinwar, yang diduga sebagai pemimpin kelompok tersebut di Gaza. Kematian Mohammed Sinwar terjadi lebih dari tiga bulan setelah Israel mengklaim telah membunuhnya dalam serangan udara.

Menurut laporan dari badan pertahanan sipil Gaza, serangan Israel pada hari Minggu telah menewaskan sedikitnya 26 orang, dengan 17 di antaranya tewas di dekat lokasi pembagian bantuan. Militer Israel memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi mengenai insiden tersebut dengan menyatakan bahwa mereka "tidak mengetahui adanya korban jiwa."

Agresi Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan setidaknya 63.459 warga Palestina kehilangan nyawa, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB. Mayoritas korban tewas adalah anak-anak dan perempuan. Serangan ini telah menghancurkan wilayah tersebut dan menyebabkan rakyatnya menderita kelaparan.

Scroll to Top