Bawang putih, bumbu dapur yang tak hanya memperkaya cita rasa masakan, ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan. Salah satunya, klaim mengenai kemampuannya dalam menurunkan kolesterol. Benarkah demikian?
Sebuah studi terbaru, hasil meta-analisis dari puluhan penelitian sebelumnya, menguak fakta menarik. Bawang putih tidak hanya berpotensi menurunkan kadar kolesterol, tetapi juga membantu menjaga stabilitas kadar gula darah.
Penelitian ini menyoroti efek menguntungkan bawang putih terhadap glukosa dan lemak dalam darah manusia, dengan hubungan yang signifikan secara statistik. Kandungan antioksidan allin dalam bawang putih menjadi kunci. Senyawa ini telah lama dikaitkan dengan pengelolaan gula darah, lemak darah, serta kesehatan mikrobioma usus. Kombinasi efek inilah yang diduga berperan dalam menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Glukosa dan lipid, meskipun penting sebagai sumber energi dan bahan pembangun tubuh, dapat menjadi masalah jika berlebihan. Pada individu sehat, kedua zat ini dapat dimetabolisme dengan baik. Namun, gangguan metabolisme glukosa dan lipid dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti aterosklerosis, diabetes, dan penyakit hati berlemak.
Konsumsi bawang putih secara teratur terbukti memberikan dampak positif. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi bawang putih memiliki kadar gula darah yang lebih rendah, kolesterol baik (HDL) yang lebih tinggi, dan kolesterol jahat (LDL) yang lebih rendah.
Dengan bukti ilmiah yang semakin kuat, bawang putih layak dipertimbangkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Meskipun demikian, tetap penting untuk menjaga pola makan seimbang dan gaya hidup aktif demi kesehatan yang optimal.
