Yaman Berduka: Pemakaman Pejabat Houthi Korban Serangan Udara Israel Digelar

Ribuan warga Yaman berkumpul dalam suasana duka cita mendalam saat kelompok Houthi menyelenggarakan upacara pemakaman Perdana Menteri Ahmed Ghaleb Nasser al-Rahawi dan sebelas pejabat senior lainnya. Mereka menjadi korban serangan udara yang terjadi pekan lalu.

Upacara berlangsung khidmat di Masjid Al-Shaab, Sanaa, pada Senin (1/9/2025). Dua belas peti mati yang dibalut bendera menjadi pusat perhatian, dijaga ketat oleh pasukan bersenjata Houthi.

Sumber keamanan Yaman menyebutkan bahwa serangan ini bukan hanya kerugian besar bagi Houthi, tetapi juga menimbulkan guncangan politik yang signifikan di Yaman.

Al-Rahawi bersama sembilan menteri dan dua pejabat kabinet lainnya tewas saat menghadiri rapat pemerintah di Sanaa pada Kamis lalu. Serangan itu disebut-sebut sebagai operasi paling mematikan yang dilakukan Israel terhadap kelompok pro-Iran sejak konflik di Gaza meletus.

Sebelumnya, Amerika Serikat juga telah meningkatkan serangan udara terhadap target Houthi antara bulan Maret hingga Mei tahun ini.

Situasi semakin memanas dengan penangkapan setidaknya sebelas staf PBB di Yaman oleh Houthi, sehari setelah insiden serangan udara. Tindakan ini langsung menuai kecaman keras dari Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang menuntut pembebasan segera seluruh staf PBB yang ditahan.

Selain itu, Houthi juga meningkatkan intensitas serangan di Laut Merah. Mereka meluncurkan rudal ke kapal tanker Israel berbendera Liberia, Scarlet Ray, pada hari Minggu. Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris mengonfirmasi adanya ledakan keras di dekat kapal tersebut.

Kelompok Houthi, yang merupakan bagian dari poros perlawanan Iran bersama Hamas dan Hizbullah, berjanji akan melakukan pembalasan dengan meningkatkan serangan terhadap Israel dan jalur perdagangan di Laut Merah.

Scroll to Top