Musisi sekaligus dokter kecantikan, Tompi, mengungkapkan fakta menarik tentang dirinya yang hampir terjun ke dunia politik. Dalam unggahan di media sosialnya, ia bercerita bagaimana dirinya sempat dilirik oleh beberapa partai besar untuk menjadi calon legislatif (caleg).
Tompi mengaku sempat tergoda dengan tawaran tersebut, karena memiliki keinginan untuk berkontribusi dalam perbaikan dan membantu masyarakat. Ia bahkan telah melakukan dialog dengan petinggi-petinggi partai yang menawarinya. Namun, setelah mempertimbangkan berbagai aspek, ia akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan niat tersebut.
Ada enam alasan utama yang membuat Tompi mengurungkan niatnya untuk menjadi caleg. Pertama, ia merasa belum mapan secara finansial dan khawatir hal ini bisa menjadi celah untuk tidak jujur dan amanah. Kedua, ia takut tidak mampu membagi waktu antara pekerjaan sebagai dokter dan tugas sebagai politisi.
Alasan ketiga adalah sistem politik yang menurutnya sulit dicerna akal sehatnya, terutama terkait pendanaan kampanye dan gaji. Keempat, Tompi merasa tidak cocok dengan budaya partai yang mengharuskan anggotanya untuk selalu patuh, sementara dirinya sulit berkompromi dengan hal yang dianggapnya keliru.
Alasan kelima, ia enggan menjadi bagian dari kelompok yang dipimpin oleh seseorang yang duduk di posisi tersebut hanya karena faktor senioritas atau keturunan, tanpa didukung oleh pengetahuan yang memadai. Alasan terakhir dan yang terpenting adalah, ia tidak mendapat restu dari ibu dan istrinya.
Melalui unggahannya, Tompi berharap kisahnya ini bisa menjadi renungan bagi semua pihak yang ingin melihat Indonesia menjadi lebih baik. Ia percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dan banyak orang baik serta pemikir. Menurutnya, yang dibutuhkan adalah lebih banyak orang jujur. Tompi mengajak semua pihak untuk tidak menyerah dan terus bersemangat dalam membangun Indonesia.