Pemerintah Indonesia terus berupaya keras memastikan seluruh anak bangsa mendapatkan imunisasi lengkap. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit berbahaya yang sebenarnya dapat dicegah melalui imunisasi.
Imunisasi rutin lengkap mencakup serangkaian vaksin yang wajib diberikan pada bayi sejak lahir hingga usia 11 bulan. Rangkaian ini meliputi vaksin HB0 (1 dosis), BCG (1 dosis), DPT-HB-Hib (3 dosis), polio tetes (OPV) 4 dosis, polio suntik (IPV) 1 dosis, serta Campak-Rubela (1 dosis).
Tidak hanya itu, imunisasi lanjutan juga diberikan pada anak usia 18-24 bulan berupa vaksin DPT-HB-Hib (1 dosis) dan Campak-Rubela (1 dosis). Selain itu, melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), imunisasi Campak-Rubela dan DT diberikan pada siswa kelas 1, imunisasi tetanus dan difteri pada siswa kelas 2 dan 5, serta imunisasi HPV pada siswa kelas 5 dan 6.
Pemerintah menekankan bahwa imunisasi merupakan cara paling efektif untuk menekan angka kejadian penyakit dan angka kesakitan. Diperkirakan, imunisasi dapat mencegah 3,5 hingga 5 juta kematian akibat penyakit setiap tahunnya.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan imunisasi rutin lengkap. Hal ini menjadi fokus utama dalam Pekan Imunisasi Dunia yang akan diadakan pada pekan keempat bulan April.
Pemerintah juga menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra strategis untuk mengampanyekan pentingnya imunisasi dan meningkatkan cakupan program imunisasi anak secara nasional.
Salah satu perusahaan farmasi global turut menyatakan komitmennya untuk mendukung peningkatan edukasi mengenai imunisasi dan memperluas akses terhadap pelayanan imunisasi bagi masyarakat. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, upaya peningkatan akses dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi terus digalakkan.