KATINGAN, Kalimantan Tengah – Sebuah video yang viral di TikTok menunjukkan pemandangan memprihatinkan, siswa-siswi SMPN 8 Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, terpaksa melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di area pemakaman.
Kondisi ini dipicu oleh ketiadaan jaringan internet di desa tempat sekolah berada. Dalam video yang diunggah, seorang guru menjelaskan bahwa mereka berupaya mencari lokasi dengan sinyal yang memadai demi kelancaran pelaksanaan ANBK.
"Karena di desa kami, jaringan internetnya hilang. Makanya kami berupaya mencari tempat yang tinggi yang ada jaringan untuk melaksanakan ANBK," ujar guru tersebut dalam video.
Terlihat para siswa didampingi guru-guru berusaha menyelesaikan ANBK di tengah keterbatasan. Kondisi lokasi yang dipenuhi nyamuk memaksa para guru menyalakan api unggun untuk mengusir serangga pengganggu. Ironisnya, seorang guru menuturkan, "(Inilah) keadaan Indonesia setelah 80 tahun merdeka."
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Tomy Irawan Diran, turut menanggapi kejadian ini dengan keprihatinan. Ia menekankan betapa pentingnya ketersediaan sinyal, terutama di sekolah-sekolah dasar, agar proses belajar mengajar dan ujian tidak terhambat.
Diran juga menyinggung adanya anggaran pemerintah daerah untuk pengadaan stralink dan panel surya yang seharusnya dapat membantu mengatasi masalah sinyal. Namun, ia mengakui bahwa implementasi program tersebut belum berjalan optimal karena kendala teknis.
"Jangan sampai lagi lah mencari sinyal di kuburan. Memang kendala kita di Kalteng sinyal, BTS-BTS terbatas juga," tegas Diran, menyoroti permasalahan infrastruktur jaringan yang masih menjadi tantangan di Kalimantan Tengah. Kejadian ini menjadi potret buram kesenjangan akses internet di daerah terpencil, bahkan setelah puluhan tahun kemerdekaan.