Akhir-akhir ini, perbincangan mengenai HIV/AIDS semakin marak di media sosial. Penting untuk dipahami bahwa HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda, namun saling berkaitan erat. HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Sementara AIDS, atau Acquired Immunodeficiency Syndrome, merupakan stadium akhir dari infeksi HIV, ketika sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah dan tidak mampu melawan infeksi.
HIV/AIDS memiliki dampak yang signifikan bagi kesehatan wanita, terutama karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan gangguan pada sistem reproduksi. Infeksi HIV dapat melemahkan sistem imun, membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi oportunistik, kanker, dan masalah ginekologis seperti infeksi jamur vagina dan radang panggul.
Selain itu, HIV/AIDS dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan, meningkatkan risiko penularan virus ke bayi. Komplikasi kehamilan yang mungkin terjadi pada wanita dengan HIV/AIDS meliputi preeklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah pada bayi.
Untuk penanganan dan pencegahannya, wanita dengan HIV/AIDS sangat disarankan untuk menjalani pengobatan antiretroviral (ART) secara rutin dan melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur guna mendapatkan perawatan yang tepat.
Gejala HIV/AIDS pada Wanita yang Seringkali Tidak Disadari
Berikut adalah beberapa gejala HIV/AIDS yang umum terjadi pada wanita, namun seringkali tidak disadari:
1. Infeksi Vagina Berulang
Infeksi vagina yang sering kambuh dan sulit diobati, dengan ciri-ciri seperti:
- Keputihan dengan tekstur kental dan berwarna putih
- Gatal dan muncul ruam di area vagina
- Rasa perih di area vagina
- Nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seks
2. Nyeri Panggul Kronis
Radang panggul yang menyebabkan rasa sakit di bagian bawah perut, disertai demam dan nyeri saat berhubungan seksual atau buang air kecil. Gangguan menstruasi juga sering terjadi.
3. Rentan Terhadap Penyakit
Karena sistem kekebalan tubuh yang melemah, penderita HIV/AIDS lebih rentan terhadap berbagai penyakit, dengan gejala seperti:
- Demam berkepanjangan
- Batuk yang sulit sembuh atau sering kambuh
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan ekstrem
- Berkeringat di malam hari
- Diare kronis
- Sesak napas
- Nyeri otot
- Sariawan di vagina, lidah, atau mulut
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam kulit
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Infeksi jamur kandidiasis di dalam mulut